Manajemen media sosial adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan strategi kolektif yang digunakan bisnis untuk menghasilkan kehadiran yang lebih besar di antara konsumen menggunakan berbagai jenis media sosial. Untuk tujuan ini, bisnis merancang inisiatif hubungan masyarakat dan publisitas khusus yang mencakup penggunaan blog, jejaring sosial, dan pembuatan konten online yang melibatkan pengoptimalan mesin telusur atau SEO untuk menarik perhatian konsumen. Dalam arti luas, manajemen media sosial adalah tentang mengembangkan pendekatan pemasaran online yang terhubung dengan pelanggan potensial melalui situs yang sudah digunakan secara konstan oleh konsumen tersebut.
Salah satu elemen inti dalam skema manajemen media sosial adalah mempelajari esensi dari optimasi mesin pencari, atau SEO. Istilah ini mengacu pada penggunaan kata kunci dan frasa kunci yang bijaksana dalam konten situs web sehingga halaman di situs tersebut muncul lebih tinggi dalam hasil mesin pencari. Proses SEO tidak hanya melibatkan teks yang ditemukan di halaman web, tetapi juga deskripsi halaman yang dikenali oleh mesin pencari; deskripsi ini kadang-kadang disebut sebagai tag meta. Penting untuk dicatat bahwa menggunakan kata kunci dan tag yang relevan penting dalam proses ini. Penggunaan kata kunci secara serampangan yang tidak memiliki relevansi dengan subjek situs web akan sering merusak seluruh tujuan dan menyebabkan halaman tampil jauh lebih rendah di hasil mesin pencari.
Seiring dengan memanfaatkan optimasi mesin pencari secara efektif, manajemen media sosial juga melibatkan penggunaan blog yang bijaksana untuk mempromosikan perusahaan bisnis. Sebuah blog akan sering menyertakan tulisan-tulisan yang membahas beberapa subjek yang relevan dengan barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan untuk dijual, dan akan menyertakan tautan kembali ke situs web utama perusahaan pada titik-titik yang sesuai di dalam teks. Ketika dipasangkan dengan SEO sehingga blog muncul tinggi pada hasil mesin pencari, ini membantu memberikan jalan lain untuk mendapatkan klien ke situs web utama dan memotivasi mereka untuk melakukan pembelian.
Penggunaan situs jejaring sosial juga merupakan kunci keberhasilan setiap strategi pengelolaan media sosial. Dengan menggunakan jaringan seperti Facebook, MySpace, dan Twitter, bisnis dapat membangun koneksi dengan konsumen dan secara rutin mempromosikan produk mereka kepada konsumen tersebut. Misalnya, restoran lokal dapat memilih untuk membuat halaman Facebook dan memposting pesan harian mengenai makan siang dan makan malam spesial hari itu, membagikan tautan di ulasan restoran, dan informasi lain yang memotivasi konsumen untuk tidak hanya menggurui restoran, tetapi juga berbagi tautan dan informasi dengan orang lain di jejaring sosial mereka.
Pengelolaan media sosial bahkan dapat mencakup partisipasi dalam forum yang dihuni oleh konsumen yang kemungkinan besar akan tertarik dengan barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Di sini, fokusnya adalah berpartisipasi dalam diskusi forum dengan cara memberikan informasi yang bermanfaat tetapi tidak hanya fokus pada upaya menjual produk. Dengan membangun hubungan dengan orang lain yang mengunjungi forum, kemungkinan konsumen tersebut mengunjungi situs web perusahaan dan akhirnya menjadi pelanggan akan meningkat. Paling tidak, upaya tersebut menimbulkan niat baik di antara konsumen, yang secara tidak langsung dapat membantu perusahaan dalam upayanya di masa depan.