Apa itu Ligamen Cruciate?

Ligamentum cruciatum adalah ligamen pada sendi yang saling bersilangan, membentuk bentuk X. Pada tubuh manusia, contohnya dapat ditemukan di leher, lutut, dan kaki. Banyak hewan juga memiliki ligamen cruciatum di beberapa sendi kunci tubuh mereka. Salah satu masalah medis paling umum yang melibatkan ligamen cruciatum adalah robekan, di mana ketegangan menyebabkan serat di ligamen terpisah. Air mata biasanya sangat menyakitkan, dan membatasi jangkauan gerak pasien sampai dapat diatasi, biasanya dengan pembedahan untuk memperbaiki ligamen yang robek.

Ligamen ini bertindak untuk menstabilkan sendi dengan menyeimbangkan satu sama lain sementara juga memungkinkan berbagai gerakan pada sendi. Mereka terletak di sendi yang mengalami ketegangan tingkat tinggi, seperti sendi pergelangan kaki yang sangat mobile dan lutut yang sering tertekan. Tanpa ligamen berpasangan ini, sendi ini tidak akan sekuat dan mereka juga tidak akan bergerak dengan bebas.

Di lutut, ada dua set ligamen cruciatum, masing-masing diberi label anterior dan posterior. Ligamen ditempatkan jauh di dalam sendi lutut. Seperti ligamen lain di tubuh, mereka terbuat dari bahan berserat yang sangat kuat yang padat dan sangat kuat. Jaringan ini dirancang untuk menahan regangan dan tekanan yang cukup besar. Di lutut, kerusakan pada ligamen ini dapat terjadi sebagai akibat dari mendorong lutut melewati rentang gerak normalnya atau melakukan latihan berdampak tinggi. Robekan Anterior Cruciate Ligament (ACL) adalah bentuk umum dari cedera lutut.

Di kaki, ligamen cruciatum terletak di bagian depan pergelangan kaki untuk menstabilkan pergelangan kaki dan hubungannya dengan kaki. Ligamen di leher terletak di sendi atlanto-aksial dan dikenal sebagai ligamen cruciatum dens. Artikulasi pada persendian di leher membutuhkan kekuatan untuk menopang dan menstabilkan kepala serta kelenturan untuk menopang rentang gerak sehingga orang dapat memutar kepala dengan bebas.

Robekan pada ligamen cruciatum biasanya menyebabkan peradangan sendi. Sendi akan membengkak dan menjadi panas dan lunak, sementara membebaninya bisa jadi sulit. Rentang gerak akan terbatas dan ketidaknyamanan dapat meningkat jika pasien mencoba untuk menggerakkan atau melenturkan sendi. Studi pencitraan medis dapat digunakan untuk memeriksa sendi dan mengembangkan rencana untuk mengatasi robekan. Pembedahan biasanya diperlukan untuk memperbaiki ligamen, diikuti dengan istirahat dan terapi fisik untuk membantu pasien pulih.