Apa itu Lesi Intraepitel Skuamosa Tingkat Tinggi?

Lesi intraepitel skuamosa tingkat tinggi, juga disebut HSIL atau HGSIL, adalah pertumbuhan sel yang tidak normal pada serviks. Sel-sel ini ditemukan dalam Pap smear. Kehadiran HSIL sering dikaitkan dengan kanker serviks. Diagnosis biasanya menunjukkan perlunya pengujian lebih lanjut untuk menilai potensi risiko kanker.
Pap smear adalah bagian dari pemeriksaan panggul ginekologi di mana dokter mengikis sejumlah kecil jaringan dari permukaan serviks. Sel diperiksa di bawah mikroskop di laboratorium, di mana seorang teknisi melihat ukuran dan bentuk sel. Diagnosis lesi intraepitel skuamosa derajat rendah, atau LSIL menunjukkan bahwa ada sejumlah kecil sel abnormal dan tidak banyak serviks yang terpengaruh. Lesi intraepitel skuamosa derajat tinggi menunjukkan sejumlah besar sel yang sangat abnormal menutupi sebagian besar serviks.

Diagnosis LSIL mungkin memerlukan Pap smear lain dalam waktu dekat untuk memeriksa perubahan sel lebih lanjut. Seringkali hasil LSIL bisa menjadi positif palsu yang disebabkan oleh menstruasi, infeksi, atau benda asing lainnya pada serviks seperti ejakulasi pria atau cairan douching. Diagnosis HSIL biasanya memerlukan evaluasi lebih lanjut segera, karena ini memiliki peluang tertinggi untuk berubah menjadi kanker.

Biasanya, dokter memeriksa lebih lanjut lesi intraepitel skuamosa derajat tinggi dengan melakukan kolposkopi. Prosedur ini mirip dengan pemeriksaan panggul, tetapi menggunakan alat yang mirip dengan mikroskop kecil yang memperbesar sel hingga sepuluh kali ukuran normalnya. Tingkat kelainan dievaluasi, dan dokter juga mencari perubahan pada kapiler serviks, yang tidak diperiksa dalam Pap smear.

Selama kolposkopi serviks, dokter mungkin juga mengambil sampel jaringan dalam prosedur yang disebut biopsi. Biopsi serviks umumnya tidak nyaman, tetapi tidak cukup menyakitkan untuk memerlukan anestesi lokal atau umum. Sampel jaringan diperiksa lebih dekat untuk perubahan pra-kanker. Dalam banyak kasus, sel pra-kanker dapat dihilangkan dengan pembekuan atau pemotongan.

Bagi kebanyakan wanita, hasil Pap yang abnormal sangat mengecewakan. Namun, diagnosis lesi intraepitel skuamosa derajat tinggi ditemukan sebagai kanker pada kurang dari dua persen kasus. Namun, penting untuk menindaklanjuti diagnosis, karena 20 persen wanita dengan HSIL mengembangkan kanker di masa depan. Selain kolposkopi dan biopsi, tes Pap yang lebih sering biasanya diperintahkan untuk memantau perubahan.