Lesi intraepitel skuamosa derajat rendah (LGSIL atau LSIL) adalah pertumbuhan abnormal pada lapisan permukaan serviks, terutama di zona transformasi. Mereka dapat dideteksi dengan tes Papanicolaou (Pap) smear, yang memeriksa perubahan sel serviks dan meningkatkan perubahan deteksi dini keganasan. Sejak pengenalan Pap smear pada pertengahan abad ke-20, kasus kanker serviks berkurang, meskipun tetap menjadi penyebab utama kematian di kalangan wanita di negara berkembang.
Sampel yang diambil dari Pap smear diperiksa di bawah mikroskop. Pemeriksa mencari lesi intraepitel skuamosa derajat rendah, yang ditandai dengan displasia. Penting untuk menemukan lesi prakanker karena mereka dapat diobati untuk mencegah perkembangan menjadi kanker besar. Sistem Bethesda mengklasifikasikan sel-sel serviks prakanker menjadi lesi intraepitel skuamosa derajat rendah dan lesi intraepitel skuamosa derajat tinggi (HSIL). Jika tidak dikelola dengan baik, sekitar 20% dari lesi tingkat rendah dapat berkembang menjadi rekan tingkat tinggi, dan 1% di antaranya menjadi kanker invasif.
Displasia adalah istilah yang mengacu pada kurangnya keseragaman di antara sel-sel asal yang sama dan hilangnya orientasi arsitektural mereka. Pada displasia serviks, inti sel tampak hiperkromatik atau lebih padat dari biasanya, dan sangat besar relatif terhadap ukuran sel. Sel displastik terlihat berbeda dari sel normal di sekitarnya. Mereka menunjukkan pleiomorphism, yang berarti mereka memiliki bentuk yang bervariasi.
Terjadinya lesi intraepitel skuamosa derajat rendah dikaitkan dengan infeksi human papillomavirus (HPV). Menurut penelitian, risiko LSIL dan HSIL tergantung pada paparan human papillomavirus yang berisiko tinggi. Subtipe yang dianggap berisiko rendah adalah HPV 6 dan 11, sedangkan yang dianggap berisiko tinggi adalah HPV 16 dan 18. Seperti varian HPV lainnya, virus ini ditularkan melalui kontak seksual. Memiliki banyak pasangan seksual, masih sangat muda pada kontak seksual pertama, berada di strata sosial ekonomi yang lebih rendah, dan memiliki infeksi persisten dengan subtipe HPV risiko tinggi dianggap sebagai faktor risiko utama untuk pembentukan LSIL dan HSIL.
Untuk memberikan diagnosis pasti lesi intraepitel skuamosa derajat rendah, serviks divisualisasikan melalui mikroskop menggunakan metode yang disebut kolposkopi. Biopsi dapat dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan keganasan. Tujuan pengobatan LSIL adalah untuk membunuh sel-sel abnormal pada permukaan serviks. Cryotherapy, atau penerapan suhu yang sangat rendah ke permukaan serviks, sering dilakukan. Ketika sel-sel abnormal tersebar di area yang luas, seluruh area dapat diangkat untuk mengurangi risiko kanker.