Latihan eksplosif adalah setiap latihan yang berfokus pada produksi kekuatan yang lebih eksplosif, atau produksi kekuatan dasar. Tujuan latihan eksplosif adalah untuk menghasilkan gerakan yang kuat dan cepat; jenis latihan ini lebih dikenal sebagai plyometrics. Atlet sering menjalani pelatihan plyometric untuk mendapatkan keunggulan kompetitif. Pelari, misalnya, akan mendapat manfaat dari gerakan eksplosif di luar garis start, seperti halnya pemain sepak bola. Pemain bisbol dapat meningkatkan ayunan mereka dengan berfokus pada gerakan lengan yang eksplosif. Beberapa latihan yang paling umum untuk ledakan melibatkan penggunaan bola obat, meskipun latihan lain dapat dilakukan tanpa peralatan apa pun. Squat adalah latihan umum yang dilakukan untuk meningkatkan daya ledak.
Gerakan cepat dan keras sering menjadi bagian dari latihan eksplosif. Bola obat dapat diayunkan ke seluruh tubuh, misalnya, dalam gerakan terkontrol yang melatih otot untuk memulai dan mengakhiri dengan cepat. Latihan eksplosif semacam itu dapat dilakukan sendiri atau bersama pasangan; satu latihan umum yang dilakukan dengan pasangan melibatkan duduk di tanah saling berhadapan. Satu orang akan melakukan sit-up dan melempar bola obat ke pasangannya, yang kemudian akan melakukan sit-up dan mengoper bola kembali ke pasangan semula.
Berbagai latihan jongkok dapat dilakukan untuk meningkatkan daya ledak. Ide dengan squat adalah melakukan latihan eksplosif dengan cepat, tetapi dengan cara yang terkontrol. Seseorang dapat, misalnya, melompat ke depan dan mendarat dengan satu kaki, lalu melakukan jongkok dengan kaki itu; setelah jongkok selesai, orang tersebut kemudian akan menerjang ke depan dan diagonal ke kaki lainnya, melakukan jongkok dengan kaki itu. Ini dapat dilakukan dengan cepat dan berulang-ulang untuk meningkatkan daya ledak pada kaki. Jongkok stasioner juga dapat dilakukan, dan orang yang melakukan latihan dapat meningkatkan latihan dengan menambah berat badan. Halter dan barbel dapat dipegang selama jongkok untuk menambah berat badan, sehingga meningkatkan gerakan jongkok.
Kelemahan dari latihan eksplosif adalah kemungkinan cedera yang lebih tinggi. Jika latihan tidak dilakukan dengan benar, atau jika atlet tidak melakukan pemanasan yang memadai, otot dapat dengan mudah terluka dan persendian dapat menjadi terlalu tegang. Yang terbaik adalah melakukan latihan eksplosif di bawah bimbingan pelatih berpengalaman atau seseorang yang sangat berpengetahuan tentang teknik yang tepat. Sesi pemanasan dan pendinginan yang memadai juga akan membantu mencegah cedera selama latihan eksplosif, seperti halnya hidrasi yang cukup dan diet yang sehat.