Kuil Surga adalah kumpulan struktur kuil Tao di Beijing, Cina. Ini adalah Situs Warisan Dunia UNESCO, dan telah berdiri sejak tahun 1998. Kuil Surga juga dikenal sebagai Altar Surga, dan kadang-kadang sebagai Kuil Surga dan Bumi.
Secara fisik, Kuil Surga mencakup 675 hektar (275 hektar), membuatnya lebih dari tiga kali lebih besar dari Kota Terlarang itu sendiri. Altar Doa untuk Panen yang Baik adalah fokus kompleks ini, berdiri setinggi 125 kaki (38m) dan lebar 100 kaki (30m). Lokasi utama lainnya termasuk Center of Heaven Stone, yang merupakan titik di mana gema terbentuk jika diucapkan, Imperial Vault of Heaven, dan Circular Mount Altar.
Kuil Surga dibangun pada awal abad ke-15 oleh Kaisar Yongle, pembangun luar biasa yang juga membangun Kota Terlarang. Pada abad ke-16 Kuil Surga diperluas oleh Kaisar Jiajing, yang juga membangun Kuil Bulan, Kuil Matahari, dan Kuil Bumi.
Kuil Surga sangat penting bagi Kaisar Tiongkok. Salah satu gelar Kaisar Tiongkok adalah Putra Langit, dan dari Surga itulah Kaisar menerima kekuasaannya. Untuk menunjukkan rasa hormat, Kaisar diharapkan untuk berkorban ke Surga, terutama untuk memastikan panen yang baik.
Kuil Surga didirikan untuk memfasilitasi pengorbanan Kaisar ke Surga, dan dua kali setahun dia akan melakukan perjalanan dengan pengiring kerajaannya ke Kuil untuk melakukan ritual yang sangat spesifik. Selama waktu ini tidak ada pihak yang makan daging, dan tidak ada orang biasa yang diizinkan masuk. Kaisar diharapkan untuk melakukan ritual dengan tepat, dan setiap kesalahan kecil dipandang sebagai penyebab bencana yang menimpa Tiongkok secara keseluruhan. Pada awal abad ke-20, Presiden Republik China melakukan doa seremonial di Kuil sebagai bagian dari rencana yang lebih besar untuk menjadi Kaisar.
Kuil Surga secara keseluruhan penuh dengan simbolisme, dan dalam skala besar mewakili hubungan antara dunia kita dan dunia Surgawi. Ada tiga teras di Kuil, yang masing-masing digunakan untuk serangkaian pengorbanan dan doa yang berbeda oleh Kaisar. Teras pertama melambangkan Bumi, yang kedua melambangkan Manusia, dan yang ketiga melambangkan Surga itu sendiri.
Kuil Surga dipugar secara substansial untuk mengantisipasi Olimpiade 2008 di Beijing, dan tampak segar dan baru. Tempat ini tidak hanya populer di kalangan turis asing yang berkunjung, tetapi juga di kalangan orang Tionghoa, yang sering berkumpul di sana untuk bermain kartu, adu pedang, dan melakukan pertunjukan teater tradisional. Suasananya sekaligus penuh hormat dan menyenangkan, dan dianggap oleh banyak orang sebagai salah satu daya tarik kunjungan ke Beijing.