Chondrite adalah istilah ilmiah untuk meteorit yang tidak berubah ukuran, bentuk, atau komposisinya karena memasuki atmosfer bumi. Ketika bahan meteorit belum dipisahkan atau dilebur karena panas ekstrem yang dialaminya saat masuk, batuan yang tersisa disebut meteorit kondrit. Meteorit ini menyumbang sekitar 86 persen dari semua material meteorik yang ditemukan dari permukaan bumi. Meteorit yang tidak mengandung ”chrondules”, atau butiran-butiran seperti butiran material yang dulunya cair, diperkirakan telah menjadi dasar tata surya kita. Chondrules berasimilasi menjadi meteorit; meteorit tanpa chondrules disebut “achondrites.”
Chondrites dipisahkan menjadi 15 kelompok berbeda yang diklasifikasikan berdasarkan komposisi kimianya. Identifikasi chondrite umum biasanya termasuk dalam salah satu dari tiga kelompok: chondrite biasa, chondrite karbon dan chondrite enstatite. Spesimen chondrite biasa menyumbang 90 persen dari semua temuan. Kondrit karbon membentuk kurang dari 5 persen dari semua kondrit yang ditemukan, dan bahan kondrit enstatit terdiri kurang dari 2 persen dari semua temuan.
Chondrites biasa mengandung banyak chondrules dan jumlah logam yang bervariasi. Bahan chondrite biasa dipisahkan lebih lanjut menjadi tiga kategori: kandungan besi tinggi, kandungan besi rendah dan kandungan logam dan besi rendah. Sekitar setengah dari semua chondrites biasa yang ditemukan di bumi adalah tipe L, atau tipe kandungan besi rendah. Sekitar 40 persen adalah tipe H, atau variasi kandungan besi yang tinggi. Sisa dari chondrites biasa terbuat dari LL langka, atau jenis logam rendah dan besi rendah.
chondrites karbon mengandung elemen tahan api, yang bersinar atau berkilau saat terkena cahaya. Mereka mengandung jumlah chondrules yang bervariasi, dan diklasifikasikan berdasarkan jumlah dan jenis logam yang dikandungnya. Mereka juga diklasifikasikan lebih lanjut berdasarkan jumlah bahan tahan api yang mereka miliki.
Kondrit enstatit berbeda dari sepupunya karena logam yang menyusunnya hampir selalu tereduksi dalam beberapa bentuk. Misalnya, sebagian besar kondrit enstatit mengandung zat besi dalam jumlah besar. Alih-alih bentuk logam atau sulfida, besi yang terkandung dalam meteorit kondrit enstatit hampir selalu dalam bentuk oksida besi.
Selain logam langka, logam biasa, dan bahan tahan api, kondrit sering disematkan dengan butiran bahan yang mendahului pembentukan tata surya. Ini sangat menarik bagi para astronom dan ilmuwan yang ingin mengetahui tentang pembentukan tata surya, galaksi, dan bumi kita. Diperkirakan ada sekitar 27,000 chondrites di koleksi ilmiah dan publik dunia, serta banyak lagi di tangan warga negara.