Kirpan adalah pedang seremonial yang dibawa oleh semua penganut agama Sikh yang taat. Banyak orang Sikh membandingkan simbolisme kirpan dengan salib Kristen, menekankan fakta bahwa itu melambangkan cita-cita, daripada benar-benar berfungsi sebagai senjata. Mengenakan kirpan adalah pengingat konstan bahwa Sikh memiliki tugas untuk melindungi orang, memperjuangkan keadilan, dan bertindak dengan kebajikan. Karena kirpan dianggap sebagai senjata fungsional oleh orang-orang di luar komunitas Sikh, orang Sikh terkadang mengalami kesulitan hukum atau sosial sebagai akibat dari kewajiban mereka untuk memakai kirpan.
Sikh yang dibaptis wajib mengenakan lima item, yang dikenal sebagai “Lima Ks,” setiap saat. Selain kirpan, Lima K meliputi: kachera, celana pendek katun yang nyaman; kara, gelang baja atau besi; kangha, sisir rambut kayu; dan kesh, atau rambut yang tidak dicukur. Menurut tradisi agama, mandat untuk memakai Lima K diberikan kepada nabi Guru Gobind Singh pada tahun 1699. Seperti halnya kara, kirpan secara klasik terbuat dari besi.
Kirpan dikenakan diikat ke ikat pinggang yang dikenal sebagai gatra, dan pemakainya secara khusus dilarang menggunakan pisau dalam kemarahan atau kedengkian. Namun, secara tradisional Sikh diharapkan untuk menarik kirpan mereka untuk membela yang tak berdaya, atau untuk membantu orang yang membutuhkan. Ini adalah bagian penting dari etos prajurit suci komunitas Sikh, dengan banyak pria Sikh berlatih seni bela diri untuk belajar bagaimana membela orang lain secara efektif dari serangan.
Bagi seorang Sikh, kirpan adalah simbol agama yang sangat penting. Melepaskan kirpan tidak diperbolehkan, dan juga traumatis secara emosional, karena bilah merupakan bagian penting dari identitas keagamaan pemakainya. Kebanyakan orang Sikh memakai kirpan mereka di bawah pakaian mereka, jadi orang-orang yang melihatnya pada umumnya tidak menyadari bahwa pisau sedang dipakai. Kirpan biasanya diikat erat ke ikat pinggang yang dikenakannya, dan dapat dikenakan di berbagai lokasi, tergantung pada kebutuhan pemakainya.
Sayangnya bagi orang Sikh, orang-orang yang bukan dari komunitas Sikh memandang kirpan sebagai senjata yang berpotensi berbahaya. Sikh diminta untuk melepas kirpan mereka sebelum naik pesawat, misalnya, dan terkadang dilarang di sekolah dan tempat umum lainnya, meskipun ada protes dari komunitas Sikh. Dalam keinginan untuk mengakomodasi keharusan agama untuk memakai kirpan, beberapa komunitas secara khusus mengizinkan penggunaan kirpan tumpul, yang memungkinkan Sikh untuk mempertahankan simbol agama ini sementara juga memenuhi hukum setempat terkait senjata.