Kesalahan akuntansi adalah kesalahan yang dilakukan dalam akuntansi keuangan yang tidak bersifat curang. Kesalahan yang tidak disengaja ini dapat sangat dikurangi dengan menggunakan akuntan yang akrab dengan prosedur akuntansi dan posisi keuangan individu atau perusahaan tertentu. Ketika kesalahan jenis ini diidentifikasi, itu harus diperbaiki sesegera mungkin.
Beberapa kesalahan akuntansi adalah kesalahan kelalaian, di mana ada sesuatu yang ditinggalkan dari laporan akuntansi karena kesalahan. Banyak orang yang menyeimbangkan buku cek mereka telah mencatat konsekuensi dari kesalahan kelalaian ketika mereka lupa untuk mencatat transaksi dan menarik rekening mereka secara berlebihan atau tidak dapat membuat pembukuan mereka seimbang. Suatu transaksi mungkin tidak dicatat atau mungkin dicatat di tempat yang salah, yang menyebabkan kelalaian pada laporan akuntansi yang menciptakan perbedaan.
Kesalahan komisi melibatkan data yang dicatat atau dihitung secara tidak akurat. Misalnya, seorang akuntan mungkin mengubah urutan angka, menambah alih-alih mengurangi, atau membuat kesalahan serupa dalam akuntansi. Perhitungan yang buruk adalah kesalahan akuntansi yang umum secara historis, meskipun penggunaan perangkat lunak telah sangat mengurangi kesalahan tersebut. Software akuntansi menghitung secara otomatis, jadi selama transaksi dimasukkan dengan benar, seharusnya tidak ada kesalahan matematika.
Terakhir, dalam kesalahan prinsip, prinsip-prinsip prosedur akuntansi diterapkan secara tidak benar atau lalai. Ada serangkaian praktik akuntansi standar yang seharusnya digunakan orang dalam menangani akun keuangan, dan prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP) ini harus diikuti oleh semua akuntan. Akuntan yang tidak menerapkan prosedur tersebut dengan baik dapat membuat kesalahan akuntansi yang akan mengakibatkan ketidaksesuaian pada laporan keuangan.
Setelah kesalahan akuntansi dikenali, langkah-langkah diambil untuk mengidentifikasi mengapa itu terjadi. Kemudian, kesalahan dapat diperbaiki. Penting juga untuk mengatasi penyebabnya untuk mengurangi risiko kesalahan berulang. Misalnya, jika prinsip akuntansi tidak diikuti, akuntan tahu untuk mengikuti prinsip ini di masa depan. Selain itu, akuntan dapat dimintai pertanggungjawaban di masa depan karena gagal mematuhi prosedur.
Terkadang sulit untuk membedakan antara kesalahan akuntansi yang asli dan penipuan. Seorang auditor yang menyelidiki suatu kasus dapat memberikan informasi yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah seorang akuntan melakukan kesalahan yang tidak disengaja atau mencoba melakukan penipuan. Misalnya, audit mungkin menemukan bahwa seorang akuntan tahu tentang kesalahan akuntansi dan tidak mengambil tindakan, yang akan menunjukkan bahwa penipuan mungkin telah terlibat.