Apa itu Kepiting Hantu?

Kepiting hantu adalah krustasea dari genus Ocypode yang hidup di pantai berpasir di daerah tropis dan subtropis. Makhluk itu diberi nama yang tepat, karena warnanya yang pucat memungkinkan kepiting untuk berbaur dengan pasir. Kepiting hantu, yang biasanya lebarnya sekitar 3 inci (sekitar 7.5 sentimeter), dikenal dengan matanya yang khas, yang memungkinkannya melihat ke segala arah. Laki-laki sering dapat diidentifikasi dengan tanduk yang menempel di ujung mata mereka. Kepiting terkadang dinikmati sebagai kelezatan, dan bisa dimakan mentah atau dipanggang.

Memiliki cangkang berbentuk persegi panjang, kepiting memiliki 10 kaki bersendi dan mampu bergerak maju, menyamping, dan mundur. Kepiting hantu yang bergerak cepat juga dapat melakukan perjalanan dengan kecepatan hingga 10 mil (sekitar 16 kilometer) per jam. Kerangka eksternal kedap air makhluk itu mencegahnya mengering, dan juga memberikan dukungan pada organ dan otot.

Saat kepiting tumbuh, pada akhirnya ia akan kehilangan atau meranggas kerangka luarnya. Ketika kerangka luar siap untuk lepas, kerangka baru yang sedikit lebih besar siap menggantikannya. Setelah kerangka luarnya lepas, dibutuhkan sedikit tulang baru untuk mengeras sehingga kepiting menjadi rentan selama waktu itu.

Kepiting hantu tinggal sendirian di liang di tepi air. Liangnya bisa mencapai kedalaman sekitar 4 kaki (sekitar 1.2 meter), yang membantu menjaga makhluk itu tetap lembab dan sejuk di siang hari. Kepiting jantan biasanya berdiam di liang yang dapat dikenali dari tumpukan pasir yang rapi di sebelah pintu masuk. Kepiting betina dan muda tidak rapi, dan tinggal di liang yang memiliki pasir yang tersebar ke segala arah di sekitarnya. Betina dapat menemukan pasangan dengan mengidentifikasi tempat tinggal jantan.

Krustasea dapat berkomunikasi satu sama lain melalui suara. Kepiting hantu memiliki mekanisme khusus pada cakar kanannya, yang disebut organ stridulating. Ketika krustasea mengelus organ yang bergerak ke titik di bagian bawah kakinya, ia menghasilkan suara melengking. Suara ini dapat berfungsi sebagai peringatan bagi kepiting lain untuk menghindari memasuki liang, atau juga dapat digunakan oleh jantan untuk menarik betina.

Pada malam hari, kepiting hantu terkadang akan menggali dan memperbaiki liangnya, serta mencari makan. Kepiting hantu adalah pemulung, dan akan menyisir pantai mencari tanaman atau hewan yang terdampar. Makanan kepiting termasuk siput, kerang, bayi penyu, dan kadal.