Apa itu Kendaraan Udara Tanpa Awak?

Sebuah kendaraan udara tak berawak, atau dikenal sebagai UAV, kendaraan dikemudikan dari jarak jauh, atau sistem pesawat tak berawak, adalah kendaraan terbang yang berjalan tanpa pilot manusia atau awak hadir di pesawat. UAV dapat digunakan kembali; ini adalah salah satu poin utama yang membedakan mereka dari objek udara tak berawak lainnya seperti rudal. Perbedaan ini penting karena, seperti rudal, UAV paling sering digunakan untuk tujuan militer, seperti pengintaian dan serangan yang ditargetkan. Sebuah kendaraan udara tak berawak dapat digunakan untuk tujuan militer atau nonmiliter, meskipun penggunaan UAV militer jauh lebih umum daripada penggunaan nonmiliter. Penggunaan nonmiliter termasuk keamanan, pencarian dan penyelamatan, dan pemadam kebakaran.

Sebuah kendaraan udara tak berawak sangat ideal untuk penggunaan militer karena tidak ada risiko hilangnya nyawa manusia dan karena kurangnya kebutuhan akan pilot manusia membuka banyak kemungkinan desain pesawat yang sebelumnya tidak mungkin. Penggunaan paling umum untuk UAV militer adalah penginderaan jauh. Sebuah kendaraan udara tak berawak kecil yang tersembunyi dapat dilengkapi dengan berbagai sensor yang berbeda, yang memungkinkannya untuk mengumpulkan banyak informasi tentang posisi musuh, bahkan pada larut malam. UAV juga dapat digunakan untuk serangan rudal yang ditargetkan. Ini sangat berguna untuk serangan tepat untuk tujuan seperti pembunuhan dan tidak ada risiko kematian atau penangkapan pilot.

Sebuah kendaraan udara tak berawak modern biasanya menggabungkan beberapa tingkat otonomi dengan remote control langsung. Otonomi sangat penting, sebagai kendaraan yang dapat menyelesaikan misi dan menanggapi kejadian tak terduga dengan intervensi manusia yang minimal menggunakan lebih sedikit tenaga kerja dan karenanya lebih berguna dan berharga. Ada banyak aspek penting dari otomatisasi ini, mulai dari perencanaan lintasan hingga akuisisi target. Sebuah kendaraan udara tak berawak juga harus mampu mengendalikan aspek dasar penerbangan, seperti stabilisasi penerbangan, kecepatan, dan respon terhadap perubahan arus udara. Otomatisasi lengkap akan melibatkan kemampuan untuk memprioritaskan tugas, fungsi kooperatif, dan tindakan independen berdasarkan sintesis dari beberapa sumber informasi yang berbeda.

Kurangnya pilot manusia dalam kendaraan udara tak berawak menambah satu keuntungan lain: waktu penerbangan. Tanpa pilot yang perlu makan, minum, atau tidur, kendaraan udara tak berawak secara teoritis dapat bertahan di udara selama pasokan bahan bakarnya masih ada. Batasan waktu yang dimandatkan bahan bakar menjadi kurang penting karena sumber daya alternatif, seperti tenaga surya, menjadi semakin layak. Secara teori, UAV canggih harus bisa bertahan di langit selama bertahun-tahun jika perlu.