Apa itu Kelat Asam Amino?

Kelat asam amino mewakili agen ikatan stabil yang menempel pada molekul mineral untuk membantu penyerapan. Ketika mineral terikat pada asam amino kelat, mereka dibawa melalui lambung dan dinding usus kecil, di mana vitamin dan mineral diserap ke dalam aliran darah. Chelation mendefinisikan proses kimia kompleks molekul bermuatan listrik di saluran pencernaan, yang mengatur bagaimana nutrisi lewat dari usus ke dalam aliran darah.

Mineral esensial yang terikat pada kelat asam amino memiliki peluang retensi yang lebih baik oleh tubuh untuk mendukung fungsi sel. Mineral yang berbeda melakukan berbagai fungsi, termasuk pembentukan gigi dan tulang yang kuat. Beberapa mineral berkontribusi pada kesehatan otot, produksi hormon, suplai darah yang cukup, dan kesehatan enzim. Tubuh manusia tidak dapat menghasilkan mineral; mereka harus diperoleh melalui makanan atau suplemen.

Ketika diet kekurangan nutrisi yang cukup, atau mineral yang dikonsumsi melalui makanan tidak mudah diserap, kekurangan mungkin terjadi. Beberapa faktor dapat berkontribusi pada jumlah minimal zat besi, tembaga, seng, kalsium, kalium, atau mangan dalam makanan. Jika teknik pertanian yang buruk menghabiskan sumber-sumber penting ini dari tanah, buah-buahan dan sayuran mungkin mengandung tingkat nutrisi yang jarang. Produk yang dipetik sebelum matang juga dapat mempengaruhi kandungan mineral dalam buah-buahan dan sayuran.

Pencernaan dimulai di mulut, di mana air liur memecah pati sebelum makanan masuk ke perut. Asam dan enzim di perut terus mengubah makanan, seperti protein dan beberapa karbohidrat, menjadi bentuk yang dapat digunakan. Kelat asam amino menjaga molekul mineral agar tidak pecah di perut sebelum mereka melakukan perjalanan ke usus kecil, di mana penetrasi terjadi.

Proses kimia yang rumit di usus kecil adalah tempat terjadinya khelasi. Kelat asam amino memblokir molekul mineral dari pengembangan ion listrik dengan muatan positif atau negatif yang lemah, yang mempertahankan status nol yang diperlukan untuk penyerapan. Molekul statis ini mampu menempel pada dinding usus dan masuk ke aliran darah bersama dengan asam amino.

Semua makhluk hidup bergantung pada asam amino, yang sering disebut sebagai bahan penyusun protein. Molekul esensial ini menghasilkan energi yang dibutuhkan untuk bertahan hidup. Kelat sintetis hanya menempel pada logam, seperti tembaga, seng, dan besi. Kelat asam amino alami mengikat mineral logam dan anorganik, termasuk kalsium, fosfat, dan kalium.

Faktor penting lainnya untuk penyerapan mineral yang tepat melibatkan cara mereka berinteraksi satu sama lain. Kalsium, misalnya, dapat menghabiskan simpanan vitamin D dan magnesium saat memasuki aliran darah. Proses serupa mungkin terjadi ketika zat besi diserap, menurunkan bioavailabilitas vitamin C, vitamin B, dan tembaga. Beberapa suplemen mineral mengatasi interaksi ini dengan menambahkan vitamin dan mineral lain ke suplemen utama.