Apa itu Kekuatan Lentur?

Kekuatan lentur adalah kemampuan suatu benda untuk menekuk tanpa mengalami deformitas yang besar. Eksperimen standar yang disebut uji tiga titik dapat menghitung kekuatan lentur suatu benda. Misalnya, pelat beton persegi panjang ditempatkan pada dua platform paralel. Kemudian benda lain memberikan beban pada bagian tengah beton, di antara platform, dan secara bertahap meningkatkan tekanan sampai beton pecah. Kuat lentur beton diperkirakan berdasarkan berat beban yang merobohkan beton, jarak antar platform serta lebar dan tebal benda yang diuji.

Kekuatan lentur suatu benda juga berkorelasi dengan kekuatan tariknya, atau kemampuan benda untuk diregangkan tanpa mengubah bentuknya secara signifikan. Ketika sebuah benda dibuat menekuk, itu juga entah bagaimana diregangkan, meskipun hanya di area lokal. Dalam bidang pekerjaan seperti konstruksi dan teknik, mengetahui kekuatan lentur dan tarik material adalah penting untuk memastikan bahwa material tersebut cukup kuat untuk digunakan dalam struktur. Benda keras tapi rapuh, seperti beton kayu, paduan dan plastik, lebih sering digunakan dalam konstruksi daripada benda elastis dan ulet seperti karet, emas atau perak, jadi lebih penting untuk mengevaluasi kekuatan lentur dan tarik.

Secara teori, kuat lentur dan kuat tarik suatu benda akan berada pada kisaran yang sama jika terdapat keseragaman bahan yang digunakan, artinya bahan yang digunakan tercampur rata. Jika zat tidak tercampur secara merata, maka kekuatan lentur dan tarik dapat bervariasi secara drastis di berbagai area objek. Faktor lain yang dapat mengubah kekuatan lentur dan tarik suatu benda adalah cacat. Misalnya, tali dengan serat yang sobek dapat meningkatkan kekuatan tariknya, karena serat dapat meregang lebih lama, tetapi mungkin menurunkan kekuatan lenturnya, terutama bila beban diterapkan pada area di mana serat paling lemah.

Suhu dan kelembaban juga berperan dalam mengubah kekuatan. Biasanya, suhu yang lebih dingin dan udara yang kering membuat suatu benda lebih keras dan lebih rapuh, sehingga menurunkan kekuatan lentur dan tariknya. Temperatur yang lebih panas dan kelembapan yang lebih tinggi biasanya meningkatkan kelembapan pada suatu objek, sehingga membuatnya lebih mudah beradaptasi dan meningkatkan kekuatan lentur dan tariknya.