Ketika kita berbicara tentang kecerdasan seseorang, kita biasanya memikirkan pengetahuan atau kapasitasnya untuk memperoleh pengetahuan. Namun, ada banyak aspek kecerdasan yang berbeda, termasuk pemecahan masalah, kecerdasan artistik, kemampuan penalaran, dan kecerdasan kreatif. Kecerdasan emosional atau “EQ” adalah salah satu bentuk kecerdasan yang meluas dan mempengaruhi semua manusia.
Emosi, seperti yang kebanyakan orang ketahui, adalah alat yang ampuh dalam memotivasi tindakan. Ketika seseorang melakukan sesuatu yang tidak begitu kita pahami, mereka mungkin menyuruh kita untuk ‘berjalan satu mil dengan sepatuku.’ Ini karena emosi sangat sering mengesampingkan akal sehat dan menyebabkan orang luar berpikir bahwa seseorang bertindak dengan cara yang tidak rasional. Seseorang dengan kecerdasan emosional yang memadai memperhitungkan keberadaan dan kekuatan emosi dan melihat kebutuhan dalam situasi yang mungkin dianggap tidak masuk akal oleh orang lain.
EQ mengacu pada efektivitas respons individu terhadap perasaan atau emosinya sendiri dan orang lain. Seseorang dengan kecerdasan emosional yang tinggi sangat mahir dalam memahami dan merespon dengan baik dengan cara yang sesuai dengan nuansa situasi sosial. Orang yang cerdas secara emosional dapat menggunakan pemahamannya tentang emosi yang selaras dengan keterampilan penalaran yang baik untuk membuat keputusan yang masuk akal sambil mempertahankan hubungan yang baik.
Seseorang dengan kecerdasan emosional yang rendah kemungkinan akan salah menafsirkan, menyangkal atau mengabaikan dampak emosi manusia yang hadir di hampir setiap situasi sosial. Seseorang dengan alexithymia, keadaan EQ rendah yang parah, tidak memiliki kemampuan verbal untuk mengekspresikan emosi atau menggambarkan emosi pada orang lain. Mereka yang berjuang dengan alexithymia melapor ke psikolog tidak merasakan emosi sama sekali, serta kurangnya mimpi, fantasi, dan imajinasi kreatif.
Kecerdasan emosional, seperti aspek kecerdasan lainnya, terletak pada spektrum yang luas. Mirip dengan tes untuk kecerdasan seseorang (IQ), tingkat atau skor EQ dapat ditentukan dan dianalisis untuk individu orang. Tes-tes ini bertujuan untuk menunjukkan bagaimana seseorang menanggapi perasaan orang lain, serta bagaimana dia memahami perasaannya sendiri, bagaimana dia menghadapi situasi sosial, dan ketepatan responsnya melalui serangkaian pertanyaan yang meniru keadaan kehidupan nyata.
Menariknya, tidak seperti bentuk kecerdasan lainnya, beberapa peneliti percaya bahwa kecerdasan emosional dapat diajarkan atau dilatih. Mereka percaya bahwa dengan latihan, seseorang dapat menggantikan perilaku cerdas sebelumnya dengan perilaku yang lebih tepat dan dengan demikian meningkatkan interaksinya dengan orang lain serta kualitas hidupnya sendiri.