Karpet wol memiliki sejarah yang luas, dimulai sekitar 8000 tahun yang lalu dengan orang-orang pertama kali belajar mencukur bulu domba dan kambing dan membuat teknik menenun dari wol. Karena kebutuhan untuk kehangatan dan isolasi, karpet akhirnya lahir, sangat baik untuk menjaga kaki tetap hangat dan untuk menghangatkan rumah. Produk yang tak lekang oleh waktu seperti karpet wol juga sangat tepat waktu, karena banyak orang saat ini lebih memilih memiliki karpet yang terbuat dari 100% wol. Karpet serat alami ini memang cenderung menjadi salah satu yang paling mahal yang dibuat saat ini, tetapi ada banyak alasan mengapa orang masih memilihnya untuk rumah mereka.
Karpet wol dan permadani wol memiliki banyak inkarnasi. Anda dapat menemukan permadani bergaya oriental dan Persia tradisional yang terbuat dari serat wol 100%, dan Anda dapat membeli hampir semua gaya atau warna karpet dinding ke dinding yang Anda suka. Kadang-kadang karpet wol benar-benar merupakan campuran, seringkali dari serat sintetis dan alami. Ini mungkin lebih murah, meskipun banyak orang merasa masuknya serat sintetis meminimalkan manfaat wol.
Serat sintetis, pertama nilon dan kemudian poliester, diperkenalkan pada pertengahan abad ke-20, dan ini menguasai sebagian besar pasar karpet wol (atau kapas). Mereka lebih murah untuk digunakan dan disesuaikan dengan proses manufaktur baru untuk membuat permadani seperti karpet berumbai. Namun selalu ada pasar untuk karpet wol, dan wol dianggap sangat kaya dan glamor, terutama karena biayanya tampaknya membenarkan gelar itu.
Saat ini orang mungkin memilih karpet wol khusus untuk menghindari serat sintetis. Kekhawatiran telah meningkat tentang bahan kimia yang digunakan untuk membuat atau merawat karpet ini, dan potensi karpet untuk terus melepaskan bahan kimia ini ke udara yang kita hirup. Beberapa berpendapat bahwa karpet serat sintetis tertentu membuat rumah atau ruang tempat tinggal lainnya “beracun” dan harus dihindari.
Kepedulian ini, dan penghargaan atas manfaat wol yang berkelanjutan, yang jelas merupakan serat alami, telah meningkatkan permintaan karpet wol yang lebih tinggi. Namun beberapa wol juga dapat dirawat dengan bahan kimia tahan noda. Namun, ada karpet “alami” yang tidak menerima perawatan.
Beberapa manfaat utama karpet wol termasuk bahwa wol tidak mungkin menjadi sarang tungau debu atau menjadi polutan dalam ruangan (meskipun beberapa orang alergi terhadap wol). Serat wol memiliki sifat tahan noda alami yang disebut lanolin, yang dapat membantu menahan beberapa noda. Karpet wol juga dapat terurai secara hayati dan terbuat dari sumber daya terbarukan, sehingga dapat disebut karpet “hijau”. Wol juga dianggap sebagai serat yang baik karena daya tahannya, meskipun hal ini dapat berbeda dengan kualitas serat yang digunakan.