Apa Itu Kalimat Utama?

Kalimat utama adalah unit bahasa lengkap yang mengungkapkan ide lengkap, mengandung subjek dan predikat yang memberikan informasi tambahan tentangnya. Kalimat yang paling lengkap adalah utama dan dapat dianalisis dan dipecah melalui diagram struktur dan tata bahasa yang digunakan di dalamnya. Kalimat utama bisa sesederhana “Kucing berlari cepat,” yang mengandung subjek dan predikat, atau ekspresi yang lebih rumit seperti “Berjalan perlahan, pria itu terhuyung-huyung dari mobilnya dan duduk dengan cepat di samping pohon tumbang.” Sebaliknya, kalimat minor tidak mengandung subjek dan predikat dan tidak dapat dengan mudah dianalisis melalui diagram.

Perbedaan utama antara kalimat minor dan mayor adalah seberapa lengkapnya mengungkapkan ide melalui penyertaan setiap elemen yang diperlukan. Ketika kebanyakan orang merujuk pada “kalimat lengkap”, mereka menunjukkan satu yang utama. Ini terdiri dari dua elemen: subjek, tentang apa kalimat itu, dan predikat yang memberikan informasi tambahan. Kedua komponen ini menciptakan ide lengkap dalam kalimat utama, yang kemudian dapat dianalisis dan dipecah melalui diagram kalimat untuk menentukan potongan gramatikal yang digunakan dalam konstruksinya.

Misalnya, dalam kalimat utama pendek, “Kucing itu abu-abu,” ada subjek, yang terdiri dari frase kata benda “kucing.” Frasa nomina ini terdiri dari determinan berupa kata sandang pasti, “the” dan kata benda “cat”. Sisa dari kalimat utama, “berwarna abu-abu” adalah predikat dan memberikan deskripsi subjek. “Is” bertindak sebagai kata kerja penghubung dalam contoh ini, dan menghubungkan subjek dengan pujian subjek, yang merupakan kata sifat “abu-abu.”

Ketika analisis ini dapat dilakukan, ini adalah kalimat utama, karena mengandung semua elemen yang diperlukan di dalamnya. Contoh yang lebih kompleks adalah kalimat seperti, “Pria itu melempar bola ke putranya, yang menangkapnya saat jatuh.” Ini masih mengandung subjek, yaitu “pria” dan segala sesuatu di dalamnya adalah predikat. Dalam hal ini, predikatnya sedikit lebih kompleks dan termasuk klausa dependen, yang membutuhkan sisa kalimat untuk masuk akal, “siapa yang menangkapnya saat jatuh.”

Sebuah kalimat minor, di sisi lain, tidak mengandung subjek dan predikat, tetapi masih mengungkapkan ide yang lengkap. Jenis kalimat ini sering ditemukan dalam ekspresi umum. Penggunaan berulang dari frasa tertentu sering kali memberikan makna yang memungkinkan orang lain memahami apa yang dikatakan, bahkan jika kalimat itu sendiri secara inheren tidak tampak lengkap.

Contohnya adalah frasa seperti “Semakin banyak, semakin meriah,” di mana tidak ada subjek tertentu yang ditunjukkan dan tanpa konteks itu pada dasarnya tidak ada artinya. Jenis kalimat minor ini tidak dapat digambarkan, karena kekurangan unsur-unsur utama yang bahkan tidak diisyaratkan olehnya. Salam dan jenis ekspresi lainnya sering kali kecil, termasuk “Halo,” dan “Selamat tinggal,” sebagai kalimat lengkap.