Apa itu Kadar Glukosa Darah?

Kadar glukosa darah mengacu pada jumlah glukosa gula yang dapat ditemukan dalam aliran darah. Orang yang sehat seharusnya hanya memiliki sedikit fluktuasi kadar gula darah sepanjang hari. Jika kadar glukosa darah terlalu tinggi, pasien mungkin menderita penyakit diabetes. Kadar glukosa darah yang sangat rendah dapat mengindikasikan bahwa pasien menderita hipoglikemia.

Setelah makan, karbohidrat dicerna di usus dan glukosa berpindah dari usus ke hati. Hati mengontrol kecepatan pelepasan glukosa ke dalam aliran darah. Setelah dalam aliran darah, glukosa menjadi tersedia untuk semua sel tubuh untuk digunakan sebagai sumber energi. Agar sel dapat menyerap glukosa, mereka membutuhkan pasokan hormon insulin.

Pada orang sehat, insulin diproduksi oleh sel beta pankreas. Bantuan insulin dalam mempertahankan kadar glukosa normal, yang harus berkisar antara 70-100 miligram per desiliter darah (mg/dL). Nilai normal ini juga dapat dinyatakan sebagai 3.8-5.6 milimol/liter (mmol/L). Setelah makan, gula darah bisa naik hingga 140mg/dL (7.8mmol/L). Ketika sel-sel tubuh menyerap glukosa dari darah, kadarnya harus mulai turun ke tingkat normal.

Jika kadar glukosa darah melebihi 180-200 mg/dL (10-11mmol/L), pasien mungkin menderita diabetes. Seorang pasien diabetes kekurangan sel beta di pankreas yang memproduksi insulin. Tanpa insulin, glukosa tidak dapat diserap ke dalam sel dan malah terakumulasi dalam aliran darah.

Kelebihan glukosa dari aliran darah kemudian diekskresikan dalam urin. Karena ginjal bekerja lebih keras untuk mengencerkan gula ini, pasien akan merasa perlu sering buang air kecil. Rasa haus yang ekstrim adalah gejala lain dari diabetes. Diagnosis diabetes dilakukan dengan mengukur kadar glukosa. Jika tidak diobati, pasien diabetes dapat mengembangkan masalah peredaran darah yang kemudian akan memiliki efek merusak pada banyak organ dalam tubuh.

Terapi untuk diabetes melibatkan suntikan insulin secara berkala sepanjang hari untuk mengurangi kadar glukosa darah. Pasien juga perlu memantau gula darah mereka sendiri dengan alat pemantauan rumah. Setetes darah pada tongkat indikator dapat dengan cepat memberikan pembacaan glukosa darah kepada pasien.
Jika kadar gula darah turun di bawah 60-65 mg/dL (3.3-3.6mmol/L), pasien diabetes mungkin telah menyuntikkan terlalu banyak insulin. Jika tidak, pasien mungkin menderita hipoglikemia. Gejala gula darah rendah adalah lemas, berkeringat, dan gemetar. Dengan hipoglikemia sedang, gejalanya akan hilang ketika pasien makan sesuatu.

Hipoglikemia berat dapat menjadi keadaan darurat medis yang serius. Hal ini dapat terjadi jika kadar glukosa darah pasien turun di bawah 50mg/dL (2.8mmol/L). Pasien bisa kehilangan kesadaran atau kejang. Pemeliharaan kadar glukosa melalui terapi insulin, serta diet dan olahraga, sangat penting untuk tetap sehat.