Apa itu Kabel Busi?

Kabel busi adalah komponen yang ditemukan di banyak mesin pembakaran internal. Mereka biasanya terdiri dari inti konduktif yang dikelilingi oleh beberapa lapisan isolasi, karena dirancang untuk membawa tegangan yang sangat tinggi. Dalam sistem pengapian tradisional, kabel busi menghubungkan koil pengapian ke distributor, dan distributor ke busi. Dengan sistem pengapian tanpa distributor (DIS), kabel busi biasanya akan menghubungkan paket koil langsung ke busi. Sistem tertentu, seperti coil-on-plug, menempatkan paket coil langsung di atas busi dan tidak menggunakan kabel busi sama sekali.

Banyak mesin pembakaran internal beroperasi dengan menyalakan campuran bahan bakar dan udara dengan bantuan percikan tegangan tinggi. Percikan ini biasanya diberikan ke silinder oleh busi, meskipun dihasilkan oleh koil pengapian atau perangkat serupa. Kumparan dapat bervariasi dalam desain, tetapi umumnya beroperasi dengan menjalankan tegangan melalui kumparan primer dan kemudian mematikannya. Ketika tegangan ke primer dimatikan, medan magnet yang dihasilkan oleh koil dapat runtuh, menghasilkan tegangan yang jauh lebih tinggi pada belitan sekunder. Jika sistem pengapian memiliki distributor, tegangan tinggi ini dapat dikirim ke sana melalui kabel busi khusus, yang sering dikenal sebagai kabel koil.

Dalam sistem dengan distributor, percikan tegangan tinggi kemudian dapat ditransfer melalui rotor ke kabel busi yang benar. Sebuah rotor di dalam distributor biasanya diputar oleh camshaft, memungkinkan percikan diatur waktunya dengan benar dan dikirim ke silinder kanan selama langkah kompresinya. Satu kabel busi biasanya digunakan per silinder, meskipun beberapa aplikasi menggunakan dua busi untuk masing-masing, dan dengan demikian dua kali lebih banyak kabel busi.

Sistem tanpa distributor beroperasi dengan cara yang sama sejauh menyangkut kabel busi. Metode untuk menghasilkan percikan api pada waktu yang tepat berbeda, meskipun setiap silinder biasanya memiliki paket koil terkait dan kabel busi yang menghubungkan keduanya. Sistem pengapian tanpa distributor dapat beroperasi pada voltase yang jauh lebih tinggi daripada sistem tradisional, jadi perhatian ekstra harus diberikan saat menangani kabel busi dalam aplikasi tersebut. Cedera parah atau bahkan kematian dapat terjadi karena salah menangani kabel busi DIS.

Kabel busi sering dirutekan di dekat atau bahkan di atas komponen yang sangat panas, seperti manifold buang. Bagian luar kabel busi biasanya terbuat dari bahan tahan panas, seperti karet silikon, meskipun kerusakan akibat panas masih cukup umum. Jika lapisan isolasi pelindung kabel busi rusak, kabel dapat mengalami korsleting ke ground dan menyebabkan kondisi macet. Celah pada busi dapat menimbulkan hambatan listrik yang sangat besar, sehingga sangat mungkin terjadi korsleting pada kabel busi meskipun tidak ada kerusakan yang terlihat.