Apa itu irama?

Kata cadence digunakan untuk menggambarkan beberapa jenis aktivitas manusia termasuk gerakan, bahasa, dan musik. Salah satu definisi irama adalah kecepatan dan ritme bahasa yang alami, ditentukan oleh pergantian suku kata yang diberi tekanan atau tidak. Biasanya, suara pembicara menjadi lebih rendah atau lebih tinggi saat membaca bagian kalimat tertentu. Misalnya, suara pembicara jatuh di akhir kalimat yang dibacakan.

Saat membaca kalimat berikut dengan lantang, suara pembicara secara inheren akan menekankan suku kata itu, sementara jatuh di akhir suku kata terakhir pohon: “Lalu, dia duduk dengan tenang di bawah pohon.” Selanjutnya, seorang pembicara akan menekankan kata gadis, sambil merendahkan suaranya untuk frasa yang berlari dalam kalimat berikut: “Gadis yang berlari, berhenti sebentar di garis finis.” Tanda seru di akhir kalimat adalah contoh irama yang bagus. Dalam menerapkan tanda baca ini ke kalimat sebelumnya, tanda seru mengubah modulasi speaker, mengirimkan suara ke nada yang lebih tinggi: “Gadis, yang berlari dalam perlombaan, berhenti sebentar di garis finis!”

Irama juga dapat merujuk pada akord dan ketukan yang menandakan akhir dari sebuah musik, sedangkan irama drum menandakan serangkaian ketukan yang dimainkan di antara musik. Irama musik selanjutnya dapat diklasifikasikan menjadi irama sempurna, irama tidak sempurna, irama menipu, setengah irama, dan irama plagal, yang semuanya ditentukan oleh progresi dan solusi harmonik masing-masing.

Irama militer mengacu pada nyanyian atau lagu yang disuarakan selama berbaris atau berparade. Militer telah lama menggunakan irama sebagai bagian dari tradisi lisannya. Irama ini sering dipraktikkan dalam bentuk panggilan dan respons selama tugas kerja, dan sesuai dengan ketukan atau langkah aktivitas fisik yang dilakukan. Misalnya, “Sound Off,” yang biasa disebut sebagai Duckworth Chant dan digunakan dengan marching, dilantunkan sebagai berikut:
Panggilan: Sound-off
Jawaban: 1 – 2
Panggilan: Sound-off
Jawaban: 3 – 4
Selain itu, irama dapat merujuk pada gerakan seperti putaran per menit saat bersepeda. Lance Armstrong, pengendara sepeda terkenal, misalnya, dikenal karena menjaga iramanya tetap tinggi, sekitar 120 putaran per menit, sementara pengendara sepeda rekreasi mengayuh dan memutar engkol sekitar 70 putaran per menit.

Cara lain agar irama dapat mengukur gerakan adalah dengan berjalan atau berlari. Kiprah pejalan kaki atau pelari dapat diukur dalam langkah per menit dan digunakan untuk menentukan tingkat kebugaran fisik.