Apa itu Insomnia Terminal?

Insomnia terminal adalah kondisi medis yang mempengaruhi pola tidur. Biasanya, orang yang menderita insomnia terminal bangun setelah hanya empat sampai lima jam tidur. Bagi mereka yang menderita, sulit untuk kembali tidur, mengakibatkan kelelahan, lekas marah, dan kurang konsentrasi.
Penyebab insomnia terminal dapat mencakup stres emosional, atau penyakit fisik atau rasa sakit. Stres dapat menyebabkan frustrasi dan kecemasan, yang dapat menyebabkan pola tidur yang terombang-ambing, berputar, dan tidak sehat. Selain insomnia terminal, orang dengan tingkat stres yang lebih tinggi dari normal juga dapat menderita bentuk insomnia lainnya, termasuk ketidakmampuan untuk tertidur.

Penyakit atau rasa sakit fisik juga dapat menyebabkan insomnia terminal. Masalah pencernaan dan cedera adalah dua penyebab umum. Ketika masalah pencernaan terjadi, tubuh membutuhkan waktu lebih lama untuk mencerna makanan, yang dapat menyebabkan peningkatan energi di malam hari. Terlalu banyak energi dapat menyebabkan tubuh bangun sebelum waktunya. Rasa sakit yang terkait dengan cedera juga dapat membangunkan orang tersebut di malam hari, membuat mereka tidak cukup tidur.

Mengobati insomnia terminal bisa sesederhana mengobati akar penyebabnya. Mempraktikkan teknik relaksasi sebelum tidur dapat mengurangi tingkat stres. Relaksasi ini bisa menjadi bagian dari ritual malam yang digunakan untuk bersiap tidur setiap malam. Rutinitas waktu tidur dapat mengatur ulang ritme sirkadian tubuh, yang sering memengaruhi pola tidur.

Obat resep dan terapi dapat membantu tubuh tetap tidur lebih lama, jika insomnia terminal disebabkan oleh penyakit fisik atau cedera. Di sisi lain, obat resep tertentu dapat menyebabkan kesulitan tidur. Komunikasi dengan dokter tentang potensi efek samping semua obat, termasuk insomnia, dapat menyebabkan perubahan obat yang dapat mengatasi masalah tidur.

Perawatan lain untuk jenis insomnia ini dapat mencakup perubahan waktu tidur dan lingkungan tidur. Beberapa orang membutuhkan lebih sedikit jam tidur daripada yang lain. Mengubah waktu tidur ke jam berikutnya dapat mempengaruhi pola tidur cukup untuk mengatasi insomnia terminal. Lingkungan tidur seseorang dapat menyebabkan kesulitan dalam beristirahat. Kebisingan televisi dan radio dapat menyebabkan penghentian tidur lebih awal.

Kebisingan dan cahaya di area tempat tidur juga dapat menyebabkan gejala insomnia terminal. Menyimpan buku harian tidur di samping tempat tidur dapat membantu mempersempit penyebab masalah tidur. Setelah bangun, penting untuk mencatat apa yang terjadi pada saat yang tepat. Suhu ruangan, kebisingan luar, dan tingkat cahaya dapat menjadi faktor penting untuk tetap tidur sepanjang malam. Setelah penyebabnya dipersempit, bekerja untuk mengurangi gangguan tersebut dapat membantu.