Apa itu Ilmu Tanah?

Ilmu tanah adalah studi tentang tanah bumi sebagai sumber daya alam terbarukan. Bidang ini awalnya terdiri dari konglomerasi beberapa disiplin ilmu, terutama kimia, biologi dan geologi, tetapi sejak itu berkembang menjadi bidang studi yang diakui sepenuhnya. Bidang ini memiliki ilmu yang dipecah menjadi dua divisi utama: pedologi mempelajari tanah sebagaimana adanya di alam dan edafologi mempelajari pemanfaatan tanah oleh manusia sebagai alat. Sementara kedua area mempelajari hal-hal yang berbeda, mereka memiliki tujuan keseluruhan yang sama: menjaga kualitas tanah, memperlambat penggurunan, dan melindungi aktivitas manusia dari sudut pandang manusia dan tanah.

Studi tentang pengaruh manusia terhadap tanah telah ada sejak lama. Dari konsep dasar pertanian hingga rotasi tanaman hingga tanah dan pupuk campuran laboratorium modern, semua ide ini berasal dari mempelajari tanah dan bagaimana manusia menggunakannya. Meski begitu, baru pada abad ke-20 bidang ilmu tanah menjadi disiplin ilmu yang diakui.

Ada dua kategori besar ilmu tanah. Pedologi berfokus pada bagaimana tanah berkembang secara alami, termasuk bagaimana mereka dipengaruhi oleh lingkungan mereka dan bagaimana lingkungan mempengaruhi mereka. Hal ini menyebabkan klasifikasi tanah yang berbeda dengan sifat yang berbeda. Tanah memiliki dampak dramatis pada apa yang bisa dan tidak bisa tumbuh di suatu area, memungkinkan para peneliti untuk memprediksi pertumbuhan di masa depan dan memecahkan kode pertumbuhan di masa lalu.

Edafologi ilmu tanah berfokus pada penggunaan dan dampak manusia terhadap tanah. Divisi ini sering mendapat cakupan paling banyak karena berkaitan dengan bidang-bidang seperti meningkatkan kesuburan tanah untuk hasil panen yang lebih besar, mengelola saluran pembuangan dan tempat pembuangan sampah serta mengantisipasi limpasan air saat banjir. Karena bidang ini mencakup semua penggunaan tanah oleh manusia, bidang ini jauh lebih besar dari dua divisi utama.

Meskipun bidang ilmu tanah dipecah menjadi dua bidang, jarang yang sesederhana itu. Ada sejumlah besar tumpang tindih antara dua bidang. Misalnya, pedologi akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang komposisi dan morfologi tanah dari waktu ke waktu, tetapi seorang edafolog akan membutuhkan informasi tersebut untuk menentukan apakah tanah dapat mendukung struktur buatan manusia. Di sisi lain, data sejarah pedologi tanah hanya valid jika tidak ada penggunaan manusia; untuk memecahkan kode lapisan tempat tinggal, seorang edafolog harus dikonsultasikan.

Sementara banyak kegunaan ilmu tanah yang terkenal, bahkan untuk orang awam, beberapa kurang jelas. Bidang-bidang ini bekerja berat dengan remediasi kontaminasi tanah dari tempat pembuangan sampah, pembuangan beracun dan kecelakaan ekologis. Seorang ilmuwan tanah sering berkonsultasi dengan ahli paleontologi dan arkeolog untuk membantu menguraikan daerah di mana spesimen ditemukan di daerah yang sangat terganggu. Terakhir, bidang klimatologi modern mempelajari bahwa tanah mengandung sejumlah besar informasi yang berkaitan dengan siklus rumah kaca dan fiksasi karbon.