Istilah “hutan hujan tropis” mengacu pada area hutan yang luas di dekat khatulistiwa, umumnya antara Tropic of Cancer dan Tropic of Capricorn. Brasil memiliki hutan hujan terbesar, diikuti oleh Indonesia dan Republik Demokratik Kongo. Hutan hujan juga dapat ditemukan di Hawaii, Karibia, dan beberapa bagian Asia Tenggara. Mereka mendapatkan nama mereka dari curah hujan ekstrem yang umumnya turun di daerah tersebut. Hujan deras menciptakan jenis bioma tertentu yang tidak ditemukan di bagian lain dunia.
Biasanya, hutan hujan tropis menerima total hujan tahunan sekitar 300 inci (760 cm), meskipun jumlah ini dapat bervariasi tergantung pada lokasi yang tepat. Untuk benar-benar memahami pentingnya curah hujan sebanyak itu, jumlah ini dapat dibandingkan dengan curah hujan tahunan di, misalnya, Washington, DC, di Amerika Serikat. Washington, DC, menerima curah hujan tahunan sekitar 37 inci (94 cm). Kelembaban dan suhu yang relatif hangat di dalam hutan hujan tropis menciptakan lingkungan lembab yang memungkinkan tanaman dan pepohonan mempertahankan dedaunan hijau mereka sepanjang tahun.
Kebanyakan ilmuwan setuju bahwa melestarikan hutan hujan mungkin penting untuk melindungi kehidupan di seluruh planet ini. Lebih dari 40% oksigen bumi dibuat di dalam bioma, dan di samping itu, hutan hujan tropis adalah rumah bagi setidaknya setengah dari semua tumbuhan dan hewan di dunia. Dari sudut pandang medis, hutan hujan dianggap penting untuk pembuatan obat-obatan yang umum digunakan dan pengembangan perawatan medis baru. Lebih dari seperempat dari semua obat-obatan berasal dari hutan hujan tropis.
Sebagian besar ilmuwan percaya bahwa hutan hujan pada suatu waktu membentuk lebih dari 14% permukaan bumi. Beberapa ilmuwan memperkirakan bahwa sebanyak 80% dari hutan hujan dunia telah hilang karena deforestasi, dan hanya 6% dari bumi yang tercakup dalam jenis bioma ini. Deforestasi dianggap sebagai ancaman serius bagi hutan hujan tropis dan bioma unik yang diciptakannya. Banyak jenis kayu yang diidam-idamkan hanya tumbuh di hutan hujan, dan pemanenan pohon-pohon ini terjadi jauh lebih cepat daripada yang dapat diganti.
Ratusan spesies hewan yang berbeda membuat rumah mereka di hutan hujan tropis, dan banyak dari mereka diyakini terancam punah. Beberapa hewan yang terancam punah ini antara lain gorila gunung, orangutan sumatera, dan monyet laba-laba coklat. Konservasi hewan yang terancam punah ini dan hutan hujan tropis dianggap penting, dan banyak kelompok lingkungan secara eksklusif didedikasikan untuk perlindungan hutan hujan.