Humaniora adalah seperangkat disiplin akademis yang sangat luas. Humaniora pada dasarnya dapat didefinisikan sebagai “segala sesuatu yang bukan ilmu empiris.” Ini mencakup klasik, sejarah, bahasa, hukum, sastra, seni pertunjukan, filsafat, agama, dan seni visual. Beberapa disiplin ilmu dapat dianggap sebagai bagian dari humaniora dan sains: misalnya antropologi dan linguistik. Sebagian besar lulusan perguruan tinggi memiliki gelar di salah satu humaniora.
Tinjauan singkat dari masing-masing bidang utama:
Klasik adalah studi tentang budaya kuno klasik, terutama peradaban Yunani dan Romawi Kuno. Klasik secara historis memiliki tempat yang sangat penting dalam humaniora. “Renaisans” abad ke-14 hingga abad ke-17 disebut demikian karena merupakan kebangkitan dan asimilasi ide-ide Yunani dan Romawi klasik yang telah hilang selama berabad-abad. Renaisans juga memasukkan ide-ide dan teknologi dari Zaman Keemasan Islam pada abad ke-8 – ke-13.
Sejarah, tentu saja, adalah studi tentang masa lalu, dari tulisan paling awal di milenium ke-4 SM hingga sejarah yang diciptakan hari ini. Mungkin diperlukan waktu kurang dari satu tahun untuk “mengeringkan tinta” pada peristiwa besar dan menjadikannya sebagai sejarah. Tentu saja, catatan sejarah mungkin bias. Teori sejarah “orang hebat”, khususnya yang populer di abad ke-19, terlalu menekankan kontribusi individu tunggal pada peristiwa sejarah besar, daripada menganalisisnya dengan tepat dalam konteksnya.
Bahasa adalah bidang studi dasar dalam humaniora. Dulu, sebagian besar orang terpelajar diharapkan menjadi bilingual, terutama yang membutuhkan keakraban dengan bahasa Latin, tetapi karena bahasa Inggris menjadi bahasa global yang dominan, pentingnya mempelajari bahasa di dunia Barat telah dikurangi, tetapi hampir tidak dibuang. Belajar bahasa adalah wajib di sebagian besar sekolah umum di Amerika Serikat, misalnya.
Administrasi dan studi hukum, seperti banyak humaniora lainnya, kembali ke awal sejarah. Hukum terdiri dari aturan-aturan yang mengatur suatu masyarakat. Di zaman modern, ini sering dipilih secara demokratis melalui perwakilan terpilih. Di sebagian besar negara, undang-undang tersebut sangat kompleks sehingga memerlukan spesialis — pengacara, sarjana hukum, dan hakim — untuk memahaminya secara rinci.
Seni pertunjukan dan visual adalah bidang humaniora yang sangat kuno, kemungkinan berasal dari awal umat manusia, kira-kira 150,000 tahun yang lalu, jika bukan sebelumnya. Hampir semua orang akrab dengan seni — seni ada di mana-mana. Film, lukisan, tari, aksesoris dan pakaian, bahkan dekorasi interior semuanya dapat dianggap sebagai jenis seni. Mencari nafkah dengan memproduksi seni bisa jadi menantang, tetapi seniman terbaik seringkali dihormati secara luas dan sukses secara finansial. Banyak yang berpendapat bahwa interpretasi seni sebagian besar subjektif, meskipun jelas ada konsensus luas di beberapa daerah.
Filsafat dan agama adalah dua bidang humaniora yang terkait dengan diskusi metafisika, etika, epistemologi (bagaimana kita tahu apa yang kita ketahui?), dan logika. Agama cenderung mengacu pada sumber-sumber supernatural atau ilahi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, sementara filsafat muncul dengan sejumlah alternatif. Filsafat dan agama terkadang bertentangan, karena para filsuf sering mencoba menjawab pertanyaan yang sebelumnya berada di bawah lingkup agama dari sudut pandang sekuler. Kajian agama tentunya juga melibatkan budaya dan sejarah agama-agama dunia.