Hidrokarbon aromatik polisiklik, juga dikenal sebagai PAH, adalah senyawa kimia yang terdapat dalam berbagai jenis bahan bakar, dan merupakan salah satu komponen pencemar. Ada beberapa bentuk PAH, yang berbeda dalam struktur kimia spesifiknya, tetapi semuanya mengandung serangkaian cincin enam karbon, yang disebut cincin aromatik. Cincin aromatik berbahaya karena sulit dinetralkan dan dihancurkan, menyebabkan akumulasi PAH beracun di lingkungan dan di jaringan tubuh.
Hidrokarbon aromatik polisiklik diketahui berbahaya dan beracun bagi tubuh. Toksisitas mereka tergantung pada keberadaan PAH spesifik, dan toksisitas berkisar dari hanya sedikit toksik sampai sangat toksik. Saat ini ada tujuh PAH yang diketahui sangat karsinogenik, dan PAH spesifik telah dikaitkan dengan berbagai jenis kanker, termasuk kanker payudara dan paru-paru. Hidrokarbon aromatik polisiklik hadir dalam asap rokok, dan dianggap sebagai salah satu karsinogen utama dalam rokok.
PAH bersifat karsinogenik karena menyebabkan mutasi pada DNA, yang merupakan langkah kunci dalam perkembangan kanker. Struktur kimia PAH mirip dengan struktur kimia bagian molekul DNA. Akibatnya, keberadaan PAH di dalam sel mengganggu proses normal replikasi DNA. Dengan mengganggu replikasi DNA, PAHs dapat meningkatkan jumlah kesalahan pada molekul DNA yang terbentuk. Mutasi ini pada gilirannya dapat menyebabkan kanker.
Selain efek toksiknya pada tubuh, hidrokarbon aromatik polisiklik juga beracun bagi lingkungan. PAH larut dalam minyak yang secara alami ada di tanah, dan di atmosfer, berkontribusi terhadap polusi tanah dan udara. Mereka adalah komponen alami bahan bakar seperti minyak, tar dan batu bara, jadi ketika bahan-bahan ini dibakar di pabrik-pabrik industri, PAH dilepaskan ke udara. Beberapa PAH tetap berada di atmosfer, tersuspensi dalam partikel udara, sementara yang lain mengendap di tanah. Setelah disimpan, bahan kimia sulit untuk dinetralkan, dan tidak dapat dicuci dengan air.
Kemajuan terbaru dalam ilmu pengetahuan telah menemukan metode yang menjanjikan dalam kemampuan mereka untuk mengurangi tingkat hidrokarbon aromatik polisiklik di dalam tanah. Satu penelitian menggunakan tanah yang dibubuhi beberapa PAH untuk melihat apakah perlakuan dengan tanah bersih dan komponen jamur pelapuk putih dapat menurunkan kadar PAH. Studi ini menemukan bahwa perlakuan ganda tanah bersih dan jamur hampir sepenuhnya menghancurkan tingkat PAH di dalam tanah. Oleh karena itu, metode ini dapat digunakan untuk membantu membersihkan tanah, dan dapat membantu membalikkan dan mencegah kerusakan lingkungan akibat pembakaran batu bara, tar dan minyak.