Apa Itu Harimau Sumatera?

Harimau sumatera adalah spesies harimau yang hanya terdapat di Indonesia di pulau sumatera. Terdaftar sebagai terancam punah, harimau sumatera adalah satu-satunya spesies harimau Indonesia yang masih hidup. Nama ilmiah Harimau Sumatera adalah Panthera tigris sumatrae.

Spesies harimau terkecil yang ada, harimau sumatera mencapai panjang maksimum 8 kaki (2.4 m). Betina biasanya lebih kecil dari jantan, hanya berukuran sekitar 7 kaki (2.2 m). Jantan memiliki berat sebanyak 265 pon (120 kg), sedangkan betina biasanya memiliki berat kurang dari 200 pon (90 kg). Harimau sumatera memiliki garis-garis yang lebih tipis dari spesies harimau lainnya, dan bulu di leher dan wajahnya lebih tebal. Meskipun mereka dapat hidup selama 20 tahun di penangkaran, harimau ini biasanya hidup kurang dari 15 tahun di alam liar.

Selain jaguar, harimau adalah satu-satunya spesies kucing yang menyukai air. Harimau Sumatera memiliki jari-jari berselaput — yang hanya terlihat ketika jari-jari kaki terbuka — untuk membantunya berenang. Metode berburu yang disukainya adalah mengarahkan hewan buruan ke dalam air dan menyalip hewan itu saat berenang.

Harimau Sumatera adalah pemakan oportunistik. Mereka akan berburu burung, hewan buruan, ikan, bahkan primata. Sumber makanan pilihan mereka, bagaimanapun, adalah hewan berkuku seperti rusa dan babi hutan. Ini adalah favorit tertentu, sebagian, karena mereka perenang lambat. Ketika harimau sumatera berburu tanpa sumber air di dekatnya, ia akan mengintai mangsanya dan melompat dari belakang untuk menyerang.

Total populasi harimau sumatera terbagi menjadi beberapa kelompok yang lebih kecil di seluruh Sumatera. Harimau ditemukan di daerah berhutan di banyak ketinggian, dari dataran rendah hingga pegunungan. Meskipun wilayah perburuan satu jantan mungkin tumpang tindih dengan wilayah betina, harimau dengan jenis kelamin yang sama tidak memiliki wilayah yang tumpang tindih. Mulai saat senja, seekor harimau dapat terbang sejauh 20 mil (32.2 km) dalam sekali berburu.

Indonesia pernah menjadi rumah bagi tiga spesies harimau yang berbeda: Jawa, Bali, dan Sumatra. Penghancuran habitat dan perburuan yang berlebihan, bagaimanapun, mendorong harimau Jawa dan Bali ke kepunahan dan meninggalkan harimau Sumatera dengan populasi kurang dari 500. Kebun binatang, universitas dan yayasan satwa liar, yang sebagian besar bekerja sama dengan pemerintah Indonesia, telah berjuang untuk menyelamatkan apa yang ada. tersisa dari populasi harimau ini. Hingga 2011, selain dua suaka margasatwa, lima taman nasional telah didirikan dengan harapan menyelamatkan harimau sumatera. Bahkan dengan perlindungan ini, perburuan masih terjadi, dan sekitar seperlima dari populasi spesies ini hidup di luar kawasan lindung.