Apa itu Grim Reaper?

Grim Reaper adalah personifikasi kematian. Banyak budaya memiliki beberapa versi dari sosok ini, yang mungkin juga dikenal sebagai Malaikat Maut, dengan sosok ini memanusiakan pengalaman kematian dan dirancang untuk mengurangi rasa takut akan kematian. Istilah “Grim Reaper” paling sering digunakan dalam budaya Barat, dan sosok ini dikaitkan dengan beberapa simbolisme visual yang sangat spesifik. Penggambaran personifikasi kematian setidaknya berasal dari zaman Yunani, ketika ia mengambil bentuk seorang pemuda dan dikenal sebagai Thanatos, dan karya seni dari budaya sebelumnya juga menunjukkan bahwa kematian dipersonifikasikan dengan cara lain dan dengan nama lain.

Simbolisme yang paling erat kaitannya dengan Grim Reaper saat ini tampaknya telah muncul di Eropa abad pertengahan. Sosok ini selalu digambarkan sebagai laki-laki. Di beberapa daerah, sosok ini mengenakan jubah berkerudung hitam, sementara di tempat lain, ia mengambil bentuk kerangka. Secara tradisional, Reaper memegang sabit, mewakili fakta bahwa ia akan datang untuk memanen kehidupan, dan dalam beberapa penggambaran, ia juga memegang jam pasir, mewakili perjalanan waktu yang tak terhindarkan yang pada akhirnya akan menyebabkan kematian.

Orang tidak benar-benar melihat Grim Reaper ketika mereka mati, atau jika mereka melihatnya, mereka tidak menyebutkannya. Sosok ini malah digunakan sebagai representasi metafora kematian dalam karya seni, termasuk puisi dan fiksi. Di era Abad Pertengahan khususnya, orang-orang memiliki ketertarikan pada kematian yang terkait dengan ketakutan, mungkin karena penyakit pandemi yang melanda Eropa berulang kali selama periode ini, dan Grim Reaper umumnya digambarkan dalam gambar dan lukisan orang yang hampir mati. .

Di beberapa bagian Barat, Reaper dikatakan membawa kematian, yang menciptakan kemungkinan untuk menipu atau menipu kematian. Di area lain, dia hanyalah seorang pemandu yang membantu jiwa berpisah dengan dunia dan tubuh, memimpin jiwa ke alam baka. Beberapa mitos tentang Grim Reaper menunjukkan bahwa dia kadang-kadang muncul untuk menunjukkan kepada seseorang kesalahan cara mereka, memberi mereka visi masa depan dan peringatan bahwa mereka akan mati atau menderita siksaan di akhirat jika mereka melanjutkan jalan mereka saat ini.

Selama abad ke-19, Grim Reaper juga biasa disertakan pada batu nisan dalam beberapa bentuk atau lainnya, seperti kepala kematian bersayap yang terlihat di banyak kuburan Kolonial. The Grim Reaper terus muncul dalam kartun politik yang menggambarkan kematian, dan ia bahkan telah menjadi tokoh budaya pop, muncul dalam lagu, acara televisi, dan film dari berbagai era. Orang-orang juga dapat mengenakan jubah hitam pada Halloween, mengenakan diri mereka sebagai Malaikat Maut dan dengan demikian mengurangi rasa takut akan kematian.