Apa Itu Gerakan Harga Diri?

Gerakan harga diri dimulai pada 1980-an sebagai cara untuk meningkatkan citra diri anak-anak. Harga diri didefinisikan sebagai citra positif diri sendiri dan kemampuan seseorang, yang berkaitan dengan harga diri dan meningkatkan kepercayaan diri. Gerakan harga diri adalah metode pengasuhan dan pengajaran yang mempromosikan menunjukkan hal-hal positif yang dilakukan seorang anak untuk meningkatkan kepercayaan dirinya dan memacunya menuju tujuannya.

Harga diri bukanlah konsep semua-atau-tidak sama sekali; sebaliknya, ada tingkat harga diri yang berbeda. Orang dengan harga diri rendah merasa seperti orang jahat atau tidak siap untuk menjalani hidup. Orang dengan harga diri tinggi merasa baik tentang diri mereka sendiri dan kemampuan mereka untuk menangani berbagai situasi. Mereka yang berada di tengah skala harga diri menderita rasa tidak aman dan bolak-balik antara harga diri tinggi dan rendah.

Gerakan harga diri beroperasi pada prinsip dasar bahwa harga diri yang rendah menyebabkan penurunan motivasi, penurunan produktivitas dan peningkatan kesengsaraan sosial dan sosial. Bukti yang sesuai menunjukkan hubungan antara harga diri yang rendah dan peningkatan risiko kekerasan, kecanduan narkoba, dan penyalahgunaan alkohol. Dengan memperkuat harga diri sejak dini, para pendukung gerakan harga diri merasa bahwa konsekuensi negatif dari harga diri yang rendah dapat dihindari.

Jumlah harga diri yang sehat diperlukan untuk kesuksesan dan kebahagiaan seseorang yang berkelanjutan, tetapi bukti menunjukkan bahwa terlalu banyak harga diri yang dibuat-buat dapat menyebabkan depresi dan penurunan harga diri secara keseluruhan. Ada kemungkinan bahwa latihan membangun harga diri diperlukan tetapi hanya dalam jumlah sedang. Beberapa orang merasa bahwa mengajarkan harga diri harus dinomorduakan dari teknik lain yang meningkatkan harga diri.

Tidak semua orang percaya bahwa gerakan dan metode harga diri itu valid. Jumlah penelitian yang sama menunjukkan bahwa harga diri yang tinggi dapat menyebabkan perangkap yang sama dengan harga diri yang rendah. Mengajarkan harga diri dengan mengesampingkan sifat-sifat lain dapat berdampak negatif pada kemampuan seseorang untuk menenangkan diri dan menghibur dirinya sendiri setelah kemunduran atau trauma karena validasi dari luar diperlukan. Dengan mengambil upaya memperkuat harga diri terlalu jauh, adalah mungkin bagi individu untuk mengembangkan narsisme.

Mereka yang menentang gerakan harga diri merasa bahwa efek dari gerakan itu lebih negatif daripada positifnya. Alih-alih berfokus pada harga diri, para pencela gerakan merasa bahwa anak-anak harus diajari motivasi, dedikasi, dan ketekunan. Dengan mempelajari keterampilan ini, mereka dapat membuat diri mereka merasa baik daripada mengandalkan sumber luar untuk meningkatkan harga diri.