Genomik nutrisi adalah ilmu kesehatan yang berkembang yang mempelajari genom manusia dan penggunaan makanan sebagai obat untuk mengobati individu sesuai dengan kebutuhan genetik spesifik mereka. Makanan dapat mempengaruhi bagaimana sel berperilaku melalui ekspresi gen, sehingga nutrisi yang tepat dapat mencegah atau mengobati penyakit. Perubahan gen, seperti mutasi, juga dapat mengubah kebutuhan nutrisi seseorang atau mengharuskan orang tersebut untuk menghindari makanan tertentu. Nutrisi seorang ibu dapat mempengaruhi ekspresi gen anak dan cucunya. Kedokteran orthomolecular berkaitan dengan genomik nutrisi yaitu menggunakan suplemen nutrisi sebagai obat.
Variasi genetik dapat menyebabkan kebutuhan nutrisi seseorang berbeda dari kebutuhan kebanyakan orang lain. Misalnya, orang dengan fenilketonuria, gangguan di mana orang tidak dapat memproses asam amino fenilalanin dan dapat menyebabkan kerusakan sistem saraf pusat dan otak, mungkin perlu menghindari makanan yang mengandung fenilalanin. Beberapa sumber umum asam amino ini adalah telur, susu, dan aspartam.
Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, dan beberapa dapat merusak DNA. Beberapa contoh termasuk kekurangan vitamin B12, seng, dan vitamin C. Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan kerusakan saraf, disfungsi otak, kanker usus besar, dan penyakit jantung. Mereka yang kekurangan seng mungkin lebih rentan terhadap disfungsi otak dan kekebalan, dan kekurangan ini dapat merusak DNA melalui pemutusan kromosom. Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan oksidasi DNA, yang dapat menyebabkan katarak dan kanker. Ini dapat diobati dengan memasukkan makanan dengan nutrisi yang cukup.
Gizi buruk dapat mempengaruhi individu dan keturunannya. Beberapa penelitian, seperti penelitian yang dilakukan untuk mengamati efek kelaparan dan angka kelahiran yang rendah, menunjukkan bahwa kebiasaan kesehatan seorang wanita, termasuk nutrisi, dapat mempengaruhi kesehatan anaknya. Dalam beberapa kasus, kesehatan cucunya juga dapat terpengaruh.
Tiga subkategori genomik nutrisi adalah nutrigenetika, nutrigenomik, dan epigenomik nutrisi. Nutrigenetika berkaitan dengan efek mutasi gen, yang mungkin dipicu oleh nutrisi, terhadap kesehatan. Nutrigenomik mempelajari efek nutrisi, bersama dengan racun dan stres, terhadap ekspresi gen.
Epigenomik nutrisi juga berkaitan dengan nutrisi, ekspresi gen, dan pewarisan. Hasil dari salah satu kategori studi genomik nutrisi ini dapat digunakan dalam mengembangkan pedoman nutrisi untuk mengoptimalkan kesehatan masyarakat, mendorong penuaan yang sehat, dan mencegah penyakit.
Bidang ini agak mirip dengan kedokteran orthomolecular, yang menggunakan suplemen nutrisi untuk mencegah atau mengobati penyakit. Pengobatan orthomolecular didirikan oleh Dr. Linus Pauling, yang terkenal menggunakan suplemen vitamin C untuk mengobati pilek. Contoh lain dari penggunaan suplemen sebagai obat adalah lithium untuk mengobati skizofrenia.