Gelombang otak adalah osilasi elektromagnetik yang diciptakan oleh sel-sel saraf di otak yang disebut neuron, dan gelombang mu adalah jenis spesifik dari osilasi semacam itu. Di otak, aktivitas gelombang mu terutama terjadi di apa yang dikenal sebagai korteks motorik, bagian otak yang terletak tepat di bawah bagian atas tengkorak. Gelombang otak, termasuk gelombang mu, dapat dideteksi dengan prosedur diagnostik yang disebut electroencephalography (EEG) atau dengan magnetoencephalography (MEG), dan telah dipelajari sejak awal abad ke-20. Penelitian menunjukkan bahwa gelombang mu terkait dengan kinerja dan pembelajaran keterampilan motorik, khususnya dengan aktivitas otak yang terjadi ketika seseorang melakukan berbagai jenis tindakan fisik atau melihat orang lain melakukan tindakan tersebut. Penelitian otak yang melibatkan orang dengan autisme menunjukkan bahwa gangguan ini terkait dengan aktivitas gelombang mu yang tidak normal, yang memungkinkan untuk mengembangkan alat diagnostik dan terapi baru untuk ini dan gangguan neurologis serupa.
Ada beberapa jenis gelombang otak, antara lain gelombang alfa, gelombang beta, gelombang delta, gelombang gamma, dan gelombang theta. Gelombang Mu dianggap sebagai varian dari gelombang alfa. Berbagai jenis gelombang otak ditentukan oleh frekuensi osilasinya. Gelombang mu berosilasi dalam frekuensi mulai dari 8 hingga 13 Hertz (Hz). Gelombang Mu kadang-kadang disebut ritme gawang, karena pola gelombang grafis yang mereka buat pada pembacaan EEG menyerupai gawang kriket.
Studi menunjukkan bahwa aktivitas gelombang mu meningkat saat tubuh dan otak beristirahat, misalnya saat meditasi dan tidur. Penelitian juga menunjukkan bahwa ada lebih sedikit aktivitas gelombang mu di otak saat seseorang melakukan atau menonton aktivitas motorik, dibandingkan saat mereka tidak melakukannya. Namun, beberapa orang, misalnya mereka yang didiagnosis dengan autisme, hanya menunjukkan penurunan aktivitas gelombang mu ketika mereka sendiri melakukan tindakan fisik, bukan ketika mereka menonton orang lain. Para peneliti percaya bahwa penemuan ini memungkinkan untuk mendiagnosis autisme pada usia lebih dini dengan menggunakan EEG atau MEG, dan juga dapat mengarah pada perawatan baru.
Neurofeedback adalah salah satu jenis terapi yang diyakini para pendukungnya dapat digunakan untuk mengobati autisme dan gangguan neurologis lainnya. Ini melatih orang untuk meningkatkan dan mengurangi aktivitas gelombang mu di otak. Ini dapat memberikan cara untuk mengobati autisme dan gangguan serupa, dan juga dapat digunakan untuk membantu orang dengan masalah perhatian. Kemampuan mengendalikan gelombang mu juga dapat membantu para ilmuwan mengembangkan teknologi di mana aktivitas otak digunakan untuk berinteraksi langsung dengan komputer.