Apa Itu Gas Vulkanik?

Gas vulkanik adalah gas yang terlepas atau dilepaskan dari Bumi selama aktivitas vulkanik. Dalam kebanyakan kasus, gas-gas ini terperangkap dalam magma, batuan cair yang sangat panas di bawah kerak bumi. Jika magma dikeluarkan selama letusan gunung berapi, gas-gas ini akan dilepaskan dengan keras ke atmosfer. Beberapa gas vulkanik juga lolos melalui retakan di permukaan bumi. Banyak dari gas ini bisa berbahaya atau mematikan bagi manusia dan makhluk hidup lainnya.

Permukaan bumi adalah lapisan padat batuan padat, yang disebut kerak, yang menutupi seluruh planet. Di bawah lapisan ini adalah magma, yang terus bergerak dan berubah karena panas dan reaksi kimia. Gunung berapi adalah tempat di mana magma meletus ke permukaan bumi; ini dapat disebabkan oleh aktivitas seismik, atau terkadang oleh penumpukan gas di dalam magma itu sendiri. Di permukaan, magma menjadi aliran lava, dan akan mengeras menjadi batuan saat mendingin. Sementara itu, gas vulkanik yang dikeluarkan bersama magma akan sering bereaksi dengan air atau atmosfer di sekitarnya.

Gas yang paling umum dikeluarkan oleh gunung berapi adalah uap air sederhana, atau uap. Gas vulkanik umum lainnya termasuk karbon dioksida dan sulfur dioksida, bersama dengan berbagai senyawa hidrogen. Beberapa materi di udara yang dilepaskan oleh gunung berapi bukanlah gas sama sekali, tetapi massa partikel kecil yang besar, yang disebut aerosol. Sebagian besar gas akan menyebar ke atmosfer segera setelah dilepaskan dari gunung berapi, terkadang menyebabkan efek samping yang merugikan seperti hujan asam. Partikel udara seperti abu, bagaimanapun, dapat menempuh jarak yang sangat jauh dan telah diketahui mempengaruhi pola cuaca dan lingkungan dalam skala global.

Gunung berapi menimbulkan banyak bahaya bagi makhluk hidup, dan gasnya bisa mematikan. Hidrogen sulfida, hidrogen klorida, dan hidrogen fluorida dapat menyebabkan iritasi dan kerusakan jaringan paru-paru jika terhirup. Karbon dioksida adalah gas tak terlihat yang dapat terkumpul di daerah dataran rendah dan menyebabkan ketidaksadaran dan kematian. Gas vulkanik ini dapat dilepaskan dari retakan di Bumi yang tampaknya tidak berbahaya, oleh karena itu pemandu yang berpengalaman sangat penting di daerah dengan aktivitas vulkanik tinggi. Kehadiran gas tertentu di dekat permukaan juga dapat menunjukkan bahwa gunung berapi sudah dekat letusan.

Lava yang mengalir ke air laut menciptakan awan asam seperti uap yang disebut laze, kependekan dari “kabut lava.” Sulfur dioksida dapat bergabung dengan bahan kimia dan gas lain untuk menciptakan asap vulkanik yang disebut “vog;” keduanya bisa berbahaya bagi manusia atau hewan di sekitarnya. Sulfur dioksida dan karbon dioksida juga dapat menciptakan efek lingkungan yang bertahan lama jika dilepaskan ke atmosfer dalam jumlah besar. Studi ilmiah telah menunjukkan, bagaimanapun, bahwa perubahan atmosfer yang disebabkan oleh aktivitas manusia memiliki dampak yang lebih besar terhadap lingkungan daripada yang disebabkan oleh gas vulkanik.