Apa itu Front Pembebasan Hewan?

The Animal Liberation Front (ALF) adalah kelompok hak asasi hewan radikal yang melakukan aksi langsung atas nama hewan. Organisasi ini menjadi sangat kontroversial di awal abad ke-21, ketika diklasifikasikan sebagai organisasi teroris domestik oleh Amerika Serikat dan Inggris Raya. Tindakan Front Pembebasan Hewan telah mengakibatkan kerusakan laboratorium, pabrik peternakan, peternakan bulu, dan fasilitas lain senilai jutaan dolar yang merusak laboratorium, pabrik peternakan, peternakan bulu, dan fasilitas lain yang menangani hewan dengan cara yang menurut kelompok tersebut tidak dapat diterima.

Akar dari Front Pembebasan Hewan sebenarnya sudah cukup tua. Pada tahun 1824, sebuah kelompok bernama Bands of Mercy didirikan di Inggris. Anggota kelompok ingin menghentikan praktik berburu rubah, dan mereka menggunakan aksi langsung dan sabotase untuk mencapai tujuan ini. Pada tahun 1960-an, kelompok tersebut dihidupkan kembali, dan tujuan kelompok tersebut dengan cepat meluas hingga mencakup berbagai bentuk eksploitasi hewan. Pada 1970-an, Front Pembebasan Hewan aktif di banyak negara, mengklaim bertanggung jawab atas berbagai tindakan sabotase.

Beberapa hal membedakan Front Pembebasan Hewan dari kelompok hak-hak hewan lainnya. Yang pertama adalah organisasi, atau kekurangannya. Front Pembebasan Hewan tidak memiliki pemimpin resmi, dewan gubernur, atau pejabat lainnya. Siapapun dapat melakukan aksi langsung atas nama hewan dan menamakannya aksi Front Pembebasan Hewan, dan aksi ini diorganisir melalui sel-sel rahasia di 35 negara. Beberapa aktivis menjalankan kantor pers untuk mempublikasikan tindakan oleh sel-sel anggota, dan organisasi tersebut juga memiliki situs web untuk menyebarkan informasi.

Karena cara pengoperasiannya, banyak anggota Front Pembebasan Hewan membandingkannya dengan Kereta Api Bawah Tanah. Mereka berpendapat bahwa organisasi tersebut akan sangat sulit untuk diberantas karena sifatnya yang sangat terdesentralisasi, dan sebagian besar pemerintah tampaknya setuju. Menurut ALF, “Setiap kelompok orang yang vegetarian atau vegan dan yang melakukan tindakan sesuai dengan pedoman ALF berhak untuk menganggap diri mereka sebagai bagian dari ALF.” Konsep ini mencerminkan cita-cita para abolisionis, yang berpendapat bahwa siapa pun yang menentang perbudakan dapat membantu mengakhirinya.

Organisasi memiliki beberapa tujuan. Yang pertama adalah menimbulkan kerugian ekonomi pada individu dan perusahaan yang mengambil keuntungan dari eksploitasi hewan. Untuk mencapai tujuan ini, organisasi sering mengatur pembebasan hewan dari laboratorium, peternakan, dan fasilitas kurungan serupa sebelum menghancurkan fasilitas, seringkali melalui pembakaran. Front Pembebasan Hewan juga mengungkap kondisi mengerikan bagi hewan-hewan tawanan. Akhirnya, organisasi tersebut melabeli dirinya sebagai kelompok tanpa kekerasan, mendesak para aktivis untuk menghindari cedera pada semua hewan, termasuk manusia. Sejauh ini, tidak ada yang tewas akibat aksi ALF.