Apa itu Era Federalis?

Periode dalam politik Amerika yang berlangsung dari tahun 1789 hingga 1801 dikenal sebagai Era Federalis. Selama periode ini, Konstitusi Amerika Serikat diadopsi, dan George Washington terpilih sebagai Presiden. Era Federalis mengawasi pertumbuhan pemerintah federal yang lebih kuat dan perkembangan partai politik di Amerika Serikat.
Era Federalis dimulai ketika Konstitusi AS mulai berlaku pada tahun 1789. Sementara konstitusi diratifikasi oleh negara bagian, para pendukung Konstitusi disebut Federalis. Orang-orang yang menentang Konstitusi dikenal sebagai Anti-Federalis. Setelah Konstitusi diratifikasi, Federalis memperoleh mayoritas kuat dalam pemilihan Kongres AS pertama.

Selama kepresidenan Washington, Partai Federalis mulai terbentuk sebagai partai politik formal. Menteri Keuangannya, Alexander Hamilton, percaya pada pemerintah federal yang kuat yang akan memainkan peran besar dalam perekonomian negara. Di bawah kepemimpinan Hamilton, kaum Federalis mampu meyakinkan pemerintahan Washington untuk menanggung semua utang negara dan menanggung utang lama yang dikumpulkan berdasarkan Anggaran Konfederasi. Mereka juga mampu mengesahkan undang-undang perpajakan dan menciptakan bank nasional.

Kebijakan ini ditentang keras oleh kaum Anti-Federalis seperti Thomas Jefferson dan James Madison. Mereka takut pemerintah federal yang terlalu kuat akan melanggar hak negara bagian. Mereka juga takut bahwa kebijakan pajak Federalis akan menguntungkan kelas atas secara tidak adil dan percaya bahwa pendirian bank nasional tidak konstitusional. Untuk alasan ini, Partai Republik didirikan pada tahun 1792 untuk menentang Kebijakan Federalis.

Pada 1796, seorang kandidat Federalis, John Adams, terpilih sebagai presiden. Pada 1798, Adams mendukung pengesahan Alien and Sedition Acts, yang menyerukan penangkapan warga non-AS selama masa perang dan memberi presiden kekuatan untuk mendeportasi warga negara asing sesuka hati. Mereka juga menganggap mengkritik presiden atau pemerintah merupakan tindak pidana. Kebijakan ini ditentang keras oleh Partai Republik dan masyarakat umum. Jefferson dapat menggunakan ketidakpuasan populer ini untuk menyerang Adams dan mengalahkannya dalam pemilihan presiden tahun 1800.

Era Federalis berakhir ketika Thomas Jefferson menjadi presiden pada tahun 1801. Partai Federalis mengalami kemunduran yang cepat dan tiba-tiba di tingkat nasional dan lokal. Partai tersebut tetap populer di New England, dan banyak Federalis berharap bahwa negara-negara bagian ini akan memisahkan diri dari serikat pekerja dan membentuk pemerintahan Federalis. Harapan ini runtuh ketika Jefferson memenangkan pemilihan kembali pada tahun 1804.