Apa itu Efikasi Politik?

Kemanjuran politik adalah istilah yang digunakan terutama dalam teori dan diskusi politik untuk merujuk pada jumlah keyakinan dan dampak yang dirasakan atau diyakini warga negara terhadap pemerintah mereka. Ketika rendah, ini menunjukkan warga suatu negara memiliki sedikit kepercayaan pada pemerintah mereka dan merasa tindakan mereka memiliki sedikit atau tidak berdampak pada tindakan para pemimpin politik mereka. Tingkat keberhasilan yang lebih tinggi, bagaimanapun, cenderung menunjukkan bahwa warga negara percaya bahwa pemerintah mereka melakukan yang terbaik untuk mereka dan bahwa tindakan yang mereka ambil atas dasar bersama dapat berdampak positif pada pemerintah. Jenis informasi ini sering ditentukan melalui polling dan survei, dan digunakan oleh politisi dan penyiar berita untuk memahami iklim politik suatu negara atau wilayah.

Ketika mempelajari konsep ini, para ilmuwan politik cenderung membaginya menjadi dua bentuk: internal dan eksternal. Efikasi internal berkaitan dengan bagaimana seseorang merasa bahwa keterampilan, pengetahuan, dan kemampuannya dapat berpengaruh pada sistem politik. Jenis kemanjuran ini sering menunjukkan kemungkinan seseorang untuk memilih atau menjadi aktif secara politik, karena dia merasa apa yang dia tawarkan benar-benar dapat berdampak pada sistem politik. Meskipun ada beberapa perdebatan mengenai kausalitas potensial antara kemanjuran politik dan partisipasi pemilih, tampaknya ada korelasi kuat antara mereka yang memiliki efikasi internal yang lebih tinggi dan kemungkinan mereka untuk memilih.

Efikasi eksternal berkaitan dengan bagaimana seseorang merasa pemerintahnya menanggapi kebutuhannya dan seberapa baik sistem politik dan pemerintah mencerminkan kebutuhan dan perhatiannya. Tipe ini sangat berkaitan dengan kepercayaan dan sejauh mana seseorang merasa pemerintahnya peduli padanya dan kebutuhan orang lain seperti dia. Efikasi eksternal yang rendah seringkali dapat menunjukkan sikap apatis terhadap politik atau pemerintah, dan warga negara dengan perasaan bahwa pemerintah tidak mewakili mereka.

Kedua bentuk tersebut dapat digunakan sebagai indikator partisipasi pemilih potensial, serta sikap yang berlaku terhadap pemerintah dan popularitas gerakan anti kemapanan. Mereka yang memiliki efikasi politik yang lebih rendah cenderung lebih mungkin untuk mendukung kandidat reformasi, meskipun mereka mungkin tidak benar-benar memilih karena mereka merasa bahwa tindakan mereka tidak benar-benar mempengaruhi proses politik. Keberhasilan yang lebih tinggi cenderung menunjukkan mereka yang kemungkinan besar akan memilih karena mereka yakin mereka memiliki pengaruh pada pemerintah, dan mungkin mendukung petahana karena mereka mungkin merasa pemerintah sudah secara efektif mewakili mereka.