Apa itu Dominasi Apikal?

Dominasi apikal adalah fenomena yang terlihat pada tanaman di mana batang tengah menjadi dominan, tumbuh lebih cepat dari batang lain dan mengeluarkan hormon yang menghambat pertumbuhan batang di bawah kuncup terminal di ujung batang apikal. Sejumlah tanaman dan pohon menunjukkan dominasi apikal, dengan pohon cemara menjadi contoh klasik. Bentuk segitiga yang khas dari pohon cemara adalah hasil dari dominasi apikal, dengan batang pohon menjadi batang apikal.

Ada sejumlah alasan mengapa tanaman mengadopsi proses ini. Dengan menuangkan energi ke batang pusat, tanaman dapat mencapai ketinggian dengan cepat, yang meningkatkan akses mereka ke nutrisi dan juga membantu kompetisi blok tanaman. Fenomena ini juga terlihat pada sistem perakaran, di mana dominasi apikal menghasilkan akar tunggang yang panjang dan sangat kuat yang membuat tanaman tetap kokoh di tempatnya, tidak seperti sistem akar serabut, yang dapat membuat tanaman tidak stabil di beberapa tanah.

Tunas terminal pada batang apikal mengeluarkan hormon auksin, yang menghambat pertumbuhan di batang bawah. Jika dicabut atau sirkulasi terhambat, batang lain di bawahnya akan mulai tumbuh, dan salah satunya bisa menjadi apikal. Dominasi apikal juga terlihat pada cabang; cabang yang tumbuh dari batang utama pada gilirannya akan menghambat pertumbuhan cabang yang lebih kecil dari batang sepanjang panjangnya.

Tukang kebun dapat memanipulasi bentuk tanaman dengan menghilangkan tunas terminal. Melakukan hal ini mendorong kebiasaan pertumbuhan yang lebat dan seperti semak dengan sejumlah cabang yang menyebar, tidak ada yang menjadi dominan. Tampilan ini mungkin diinginkan untuk beberapa pohon dan tanaman, dan tukang kebun dapat menggunakan pemangkasan dan teknik manipulatif lainnya untuk memaksa tanaman tumbuh dengan cara tertentu. Penting untuk mengidentifikasi tunas terminal untuk dihilangkan jika tujuannya adalah untuk menciptakan pertumbuhan semak.

Pada pohon dan tanaman yang tidak memiliki dominasi apikal, pertumbuhan cenderung terlihat lebih kacau dan kurang terkontrol. Cabang-cabangnya akan menyebar, dan banyak yang akan sama panjangnya atau sangat mirip panjangnya karena tidak ada batang yang dominan. Tomat adalah contoh tanaman yang tidak menunjukkan fenomena ini, dengan semua batang tumbuh pada tingkat yang kurang lebih sama. Tanaman ini cenderung tumbuh daripada naik, terkadang membutuhkan dukungan untuk cabang-cabangnya yang menyebar, karena mereka dirancang untuk menghilangkan persaingan dengan menyebar untuk menciptakan area yang dibersihkan sendiri.