Etanol diesel, juga disebut E-diesel, terdiri dari bahan bakar diesel yang dikombinasikan dengan alkohol etanol sepuluh hingga lima belas persen. Ini digunakan terutama di armada kendaraan berbahan bakar terpusat. Meskipun ada banyak manfaat menggunakan bahan bakar berbasis etanol, etanol diesel belum banyak digunakan. Ini terutama disebabkan oleh fakta bahwa ada peningkatan faktor risiko yang terkait dengan penggunaannya.
Manfaat utama penggunaan E-diesel adalah peningkatan efisiensi bahan bakar dan lebih sedikit emisi karbon yang dilepaskan ke atmosfer. Sama seperti kombinasi etanol-bensin, E-diesel membantu meningkatkan jarak tempuh, yang memiliki efek langsung pada jumlah karbon dioksida yang dipancarkan ke udara. Perusahaan truk juga dapat menghemat uang dengan lebih jarang mengisi bahan bakar.
Terlepas dari manfaat ini, etanol diesel tidak banyak digunakan dan tidak dijual secara legal di banyak daerah. Ini karena bahan bakar mudah terbakar yang tinggi dan peningkatan risiko pembakaran dan ledakan. Kebakaran akibat kecelakaan lalu lintas dengan truk berbahan bakar E-diesel atau truk pengangkut BBM juga meningkat, meski belum diketahui secara pasti berapa besarannya. Ketika penggunaan etanol diesel dibandingkan dengan bensin dan bahan bakar diesel biasa, terbukti bahwa itu menimbulkan risiko yang lebih tinggi untuk cedera terkait kebakaran.
Ada persoalan lain terkait penggunaan solar ethanol, termasuk terhambatnya kinerja truk yang menggunakannya sebagai sumber bahan bakar utama. Penurunan umur pompa bahan bakar dan proyektor bahan bakar, bersama dengan penurunan kinerja komponen ini, dicatat pada truk yang menggunakan bahan bakar etanol diesel dibandingkan dengan truk yang menggunakan diesel standar. Hal ini mengakibatkan biaya tambahan bagi perusahaan angkutan truk.
Penggunaan etanol diesel untuk sementara dihentikan di beberapa daerah karena meningkatnya bahaya keamanan, tetapi penggunaannya baru-baru ini ditinjau ulang. Ada berbagai tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko kebakaran sehingga penggunaan E-diesel sebanding dalam keamanan dan risikonya dengan bensin atau solar. Ini termasuk melengkapi semua tangki bahan bakar, filter, dan saluran pengisian dengan penahan api yang dibuat khusus untuk digunakan dengan etanol. Memasang sistem pemulihan uap yang tepat dan memastikan bahwa tangki bahan bakar memiliki desain yang aman adalah metode lain yang digunakan untuk meningkatkan keselamatan.
Penggunaan etanol diesel masih diteliti dan dimodifikasi untuk memastikan keamanan dan kenyamanan yang optimal. Jenis bahan bakar berkelanjutan ini semakin penting karena ancaman pemanasan global dan berkurangnya pasokan bahan bakar fosil di Bumi. Karena etanol alkohol dibuat dari sumber daya terbarukan, itu adalah pilihan utama untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar dan mengurangi ketergantungan bahan bakar fosil.