Apa itu DHA?

DHA, yang dikenal secara formal sebagai asam docosahexaenoic, adalah jenis asam lemak omega-3 yang memiliki sejumlah manfaat kesehatan yang penting bagi manusia, mungkin yang paling menonjol berkaitan dengan perkembangan dan fungsi otak. Tubuh manusia akan mensintesis asam ini secara alami dari asam alfa-linolenat, yang terdapat dalam makanan seperti ikan dan telur. Sejumlah produk manufaktur, terutama susu formula, secara artifisial dilengkapi dengan senyawa ini, dan wanita hamil sering didorong untuk mencari vitamin dan suplemen yang mengandungnya. Selain meningkatkan perkembangan pada bayi dan anak kecil, asam lemak khusus ini juga sangat penting dalam fungsi pembekuan darah, dipercaya dapat membantu dalam pencegahan penyakit jantung, dan juga dapat membantu mengurangi trigliserida dalam darah. Meskipun berasal dari sumber alami, asam ini biasanya harus dikonsumsi dalam jumlah sedang, karena ada risiko yang terkait dengan mengonsumsi terlalu banyak, terutama bagi orang dengan masalah kesehatan lainnya.

Dasar Kimia

Asam docosahexaenoic kadang-kadang juga disebut asam cervonic, dan memiliki rumus kimia C22H32O2. Ini adalah salah satu dari beberapa asam lemak “omega-3” yang diketahui, sebagian besar berkat ikatan rangkap antara atom karbon tiga tempat dari ujung rantai kimia. Ikatan ini membuat senyawa menjadi sangat kuat, yang pada gilirannya memungkinkannya untuk dimetabolisme secara berbeda dari rantai yang lebih sederhana. Para peneliti telah lama menyarankan bahwa diet kaya omega-3 mengarah pada kesehatan yang lebih baik dan pencegahan penyakit. DHA secara khusus seringkali paling penting untuk perkembangan dan pertumbuhan, tetapi juga memiliki berbagai manfaat umum lainnya.

Manfaat Kesehatan Penting

Senyawa ini merupakan salah satu dari sekian banyak asam lemak omega-3 yang diketahui dapat menurunkan kadar trigliserida darah, yang merupakan salah satu cara mengukur lemak dalam darah. Menurunkan trigliserida, pada gilirannya, dapat membantu mengurangi risiko serangan jantung, stroke, dan pengerasan pembuluh darah. Diet kaya asam juga telah dikenal untuk mengurangi tekanan darah dan juga dapat mengurangi kram menstruasi.

Beberapa penelitian yang lebih kecil telah menunjukkan bahwa senyawa tersebut dapat membantu mengurangi gejala penyakit seperti lupus dan rheumatoid arthritis. Penting untuk dicatat bahwa, meskipun asam dapat membuat tanda-tanda penyakit ini kurang terlihat, itu bukan obat untuk keduanya dan tidak boleh digunakan sebagai pengganti perawatan dan perawatan medis biasa.

Peran dalam Perkembangan Awal

Asam juga memainkan peran utama dalam perkembangan mata dan sistem saraf pusat untuk janin, dan merupakan kontributor utama untuk perkembangan otak yang tepat dari konsepsi hingga anak usia dini. Otak dan sistem saraf pusat menyerap asam lemak ini dalam jumlah tinggi saat dalam kandungan dan selama dua tahun pertama kehidupan. Bayi yang lahir dari ibu dengan tingkat tinggi dianggap mengembangkan keterampilan mental pada tingkat yang lebih tinggi dan memiliki lebih banyak kemampuan visual.

Orang tua baru dan calon orang tua sering dibanjiri pilihan untuk memastikan bayi mereka cukup mengonsumsi asam lemak ini. Ini dapat ditemukan sebagai aditif dalam vitamin prenatal, susu formula, sereal bayi, dan makanan bayi, misalnya, dan banyak produk susu juga ditambahkan. ASI adalah penyedia alami, terutama pada ibu dengan diet yang sudah kaya asam.

Sumber Makanan dan Suplemen

Pakar kesehatan umumnya merekomendasikan agar orang-orang dari segala usia mengonsumsi satu porsi penuh makanan yang kaya asam DHA setiap hari. Menurut sebagian besar penelitian yang diterbitkan, sebagian besar orang tidak mendapatkan cukup dari diet saja. Senyawa tersebut terdapat pada ikan, terutama ikan berlemak yang diketahui menghuni daerah perairan dingin. Spesies yang paling tinggi asamnya termasuk tuna, kebanyakan kerang, dan salmon liar. Suplemen minyak ikan juga banyak tersedia dan bisa menjadi alternatif yang baik. Sumber alami lainnya termasuk rumput laut tertentu, telur, dan banyak daging merah.

Risiko dan Tindakan Pencegahan Umum

Wanita hamil dan menyusui harus berhati-hati untuk menghindari kadar merkuri yang tinggi, yang banyak ditemukan pada ikan berlemak. Wanita-wanita ini harus bertanya kepada dokter mereka tentang suplemen DHA, karena makan ikan setiap hari mungkin lebih berbahaya daripada baik.

Mungkin ada beberapa kelemahan untuk menambahkan asam lemak omega-3 dalam jumlah tinggi ke dalam makanan secara umum, juga. Orang yang alergi ikan sebaiknya tidak mengonsumsi suplemen yang berasal dari minyak ikan. Asam lemak omega-3 juga dapat menyebabkan risiko perdarahan yang lebih tinggi pada beberapa pasien.