Crataegus adalah genus tanaman yang merupakan bagian dari keluarga Rosaceae. Ini berisi antara 200 dan 1,000 spesies, tergantung pada sistem klasifikasi yang digunakan untuk menggambarkan tanaman. Sebagian besar adalah pohon gugur atau semak yang berasal dari Amerika Utara dan sebagian Cina. Mereka memiliki cabang berduri, bunga putih, dan buah-buahan yang menyerupai apel merah kecil. Genus tanaman ini rentan terhadap kerusakan serangga dan penyakit jamur.
Nama Crataegus adalah kata Yunani yang berarti “duri berbunga”, yang dengan tepat menggambarkan spesies dalam genus ini. Nama umum untuk genus ini adalah hawthorn atau thornapple. Beberapa spesies dalam genus ini termasuk C. pinnatifida, C. monogyna, dan C. intricata.
Beberapa pohon dalam genus ini telah digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok untuk potensi manfaat kesehatannya. Obat herbal yang berasal dari pohon Crataegus pinnatifida digunakan untuk membantu pencernaan dan meningkatkan fungsi jantung. Dipercaya bahwa ekstraknya juga kaya akan flavonoid, yang merupakan antioksidan kuat.
Ada beberapa spesies yang digunakan dalam lansekap, termasuk Crataegus monogyna. Tumbuh sekitar 33 kaki (10 m) tingginya dan memiliki penyebaran 25 kaki (8 m). Spesies ini memiliki bentuk bulat dan gugur. Daunnya yang hijau mengkilat memiliki lobus yang dalam dan melekat pada cabang-cabang yang tertutupi oleh duri. Bunga harum putih mekar di akhir musim semi, dan diikuti oleh buah merah kecil.
Sebagian besar spesies dalam genus ini tumbuh dengan baik di sebagian besar jenis tanah. Apakah itu lempung, pasir, atau tanah liat, selama tanahnya dikeringkan dengan baik, semak atau pohon Crataegus akan baik-baik saja. PH tanah juga tidak menjadi perhatian, karena sebagian besar spesies tumbuh dengan baik dalam kondisi asam atau basa. Juga, genus ini dapat tumbuh di daerah dengan sinar matahari langsung atau teduh parsial.
Perhatian utama pada tanaman yang tumbuh di genus Crataegus adalah penyakit tanaman, terutama hawar api. Fireblight adalah infeksi bakteri yang disebabkan oleh bakteri Erwinia amylovora. Ini menghasilkan zat berair coklat yang keluar dari cabang dan batang. Daun dan buah menjadi layu dan tampak coklat atau hangus.
Kekhawatiran lain adalah kerusakan serangga dari kutu daun, ulat, dan tungau empedu. Kutu daun dan ulat memakan daun pohon, sementara tungau empedu mendistorsi batang dan daun dengan membentuk gumpalan bahan manis yang mengeras menjadi kenop atau benjolan. Kutu daun juga meninggalkan residu lengket di pohon yang menarik jamur.