Char kway teow adalah hidangan Asia Tenggara yang paling sering terhubung ke Singapura dan Malaysia. Nama hidangan ini berasal dari bahan umum untuk semua varian: potongan nasi goreng yang dicampur dengan kecap, makanan laut, dan tauge. Ini sering dimakan di warung pinggir jalan atau di restoran Cina dan tinggi kalori dan kolesterol, meskipun ada versi yang lebih sehat.
Petunjuk tentang asal usul char kway teow berasal dari kata terakhir “teow”. Char kway teow berasal dari kelompok etnis Cina Selatan yang disebut Teochew, lebih khusus lagi, di sekitar Swatow, atau Shantou modern. Saat para migran pindah dari Cina selatan ke Asia Tenggara, mereka membawa masakan mereka; namun, bahan yang sama tidak selalu tersedia dengan segera. Char kway teow tumbuh dari improvisasi yang dilakukan para migran ini.
Para petani dan nelayan yang ingin menghasilkan uang tambahan setelah pekerjaan sehari-hari mereka selesai terlebih dahulu menyajikan hidangan tersebut. Mereka akan membuat hidangan dari sisa makanan dan kemudian menjualnya di jalanan. Seiring berkembangnya Singapura dan Malaysia selama dan setelah era Kerajaan Inggris, pembuatan dan penjualan char kway teow menjadi bisnis penuh waktu bagi pedagang kaki lima.
Selain tersedia di stan pinggir jalan, hidangan ini dapat ditemukan di sejumlah lokasi lain di Asia Tenggara. Versi tersedia dari kafe dan restoran Cina di Singapura. Mereka juga dapat ditemukan di supermarket dan pasar basah di seluruh wilayah.
Char kway teow versi Singapura lebih manis dari versi lainnya. Selain bihun, ada juga sosis Cina yang disebut lap cheong, tauge, terasi, dan yang paling penting, kerang. Kerang sering dimasak dari paket yang sudah dikupas, tetapi penjaja tradisional percaya bahwa kerang segar yang dikupas dengan tangan terasa lebih enak. Bahan-bahannya ditumis dengan kecap manis, air asam jawa dan lemak babi atau lemak babi.
Di Singapura juga ada tradisi mencampur bihun dengan mi kuning. Awal abad ke-21 juga melihat perkembangan versi hidangan yang lebih sehat. Ini kurang berminyak, menghilangkan lemak babi dan lemak babi, dan menambahkan lebih banyak sayuran hijau seperti kubis, brokoli dan asparagus.
Char kway teow Penang berasal dari Malaysia dan lebih gurih daripada rekannya di Singapura. Versi Penang menggunakan kecap hitam, udang utuh, kuchai, dan bubuk cabai. Versi yang lebih mahal menambahkan telur bebek dan daging kepiting ke dalam campuran. Versi Miri dari Malaysia Timur menggunakan daging sapi dan bawang bombay sebagai pengganti makanan laut. Karena Malaysia adalah rumah bagi mayoritas penduduk Muslim, ada banyak versi halal yang tidak menggunakan lemak babi atau lemak babi.