Apa itu Cerita Rakyat?

Folklor adalah istilah yang mengacu pada tradisi lisan kolektif dan kepercayaan suatu budaya. Ini mencakup mitos, legenda, lelucon, peribahasa, dongeng, dongeng, takhayul, dan tentu saja cerita rakyat. Semua budaya memiliki beberapa bentuk cerita rakyat; beberapa orang telah menjadikan studi cerita rakyat sebagai pekerjaan hidup mereka, dan banyak teks karya cerita rakyat dapat ditemukan di toko buku. Buku-buku ini mencakup transkripsi cerita rakyat serta analisis mitos dan tradisi populer dan cara cerita rakyat berdampak pada masyarakat modern.

Istilah ini diciptakan pada tahun 1846 oleh William Thomas, yang ingin memunculkan istilah umum untuk mencakup tradisi budaya lisan yang kaya di seluruh dunia. “Cerita rakyat” adalah gabungan dari “rakyat,” seperti pada orang biasa, dan “lore” seperti dalam pengetahuan atau tradisi. Pengertian folklor cukup beragam, tergantung akademisi yang membahasnya. Secara umum, untuk dianggap sebagai cerita rakyat, sesuatu harus diturunkan secara lisan dari generasi ke generasi, apakah itu pepatah tentang hujan atau cerita rakyat tentang pahlawan populer seperti Paul Bunyan dari Amerika.

Cerita rakyat dan kepercayaan rakyat dalam berbagai budaya sangat bervariasi. Berbagai hewan, misalnya, dianggap sebagai pertanda buruk di beberapa wilayah di dunia, sementara mereka disambut sebagai pembawa keberuntungan di wilayah lain. Cerita rakyat juga cukup beragam, dan biasanya memadukan fitur alam lanskap, apakah fitur ini panjang, musim dingin yang keras di Skandinavia atau hari cerah yang tak berujung di khatulistiwa. Sekilas cerita rakyat suatu budaya sering kali dapat mengungkapkan hal-hal menarik tentang orang-orang dari budaya itu.

Tradisi lisan terus mengalami perubahan karena sifatnya. Saat cerita diulang, orang memperindah atau mengubahnya, terkadang mengubah konten agar sesuai dengan ide atau waktu baru. Akibatnya, cerita rakyat adalah kumpulan materi yang terus berkembang dan berubah, memberikan banyak makanan bagi orang-orang yang tertarik pada tradisi budaya lisan. Beberapa siswa cerita rakyat telah melacak perubahan dalam tradisi lisan yang mereka pelajari sebagai bagian dari studi yang lebih besar tentang perubahan dan tren budaya; misalnya, cerita rakyat sering mengalami pergeseran besar setelah orang bertemu orang dari latar belakang budaya lain.

Ketika studi cerita rakyat menjadi disiplin yang lebih formal, orang-orang mulai menulis cerita rakyat, meskipun orang-orang seperti Brothers Grimm sudah lebih dulu merekam tradisi lisan mereka di atas kertas. Beberapa museum juga memiliki koleksi barang-barang rakyat, bersama dengan cerita tentang asalnya. Anda mungkin memiliki contoh cerita rakyat yang direkam di rumah Anda sendiri, dan Anda mungkin dapat menemukan beberapa contoh cerita rakyat klasik atau karakter rakyat dalam budaya Anda sendiri.