Apa itu Bukti Kesaksian?

Bukti kesaksian adalah istilah hukum yang mengacu pada pernyataan tertulis atau lisan yang digunakan sebagai bukti dalam persidangan pidana atau perdata. Ada banyak cara yang berbeda untuk menggunakan bukti kesaksian dalam persidangan, termasuk sebagai catatan kejahatan atau sebagai pendapat ahli tentang aspek persidangan. Di sebagian besar wilayah, bukti kesaksian harus dikumpulkan dan disajikan sesuai dengan pedoman hukum yang ketat atau dapat dibatalkan dari pertimbangan pengadilan.

Bukti kesaksian saksi mata seringkali penting dalam persidangan karena biasanya berupa bukti langsung. Saksi mata adalah orang yang melihat kejahatan terjadi secara langsung, dan dengan demikian dapat menjadi sumber yang berharga untuk mengumpulkan fakta tentang situasi tersebut. Sebagai bukti langsung, kesaksian saksi mata dianggap sebagai laporan faktual kejahatan tanpa kesimpulan, dengan asumsi saksi mengatakan yang sebenarnya.

Beberapa bukti kesaksian lisan mungkin juga untuk memberikan perincian tentang pihak dalam persidangan, seperti saksi karakter. Dalam kasus di mana seseorang telah meninggal sebagai korban kekerasan dalam rumah tangga, kesaksian dapat diberikan oleh teman dekat atau kerabat tentang stabilitas hubungan dan kasus kekerasan sebelumnya dalam keluarga. Meskipun bukan bukti langsung, jenis bukti kesaksian ini dapat membantu membangun kasus untuk kedua belah pihak dalam persidangan dengan melukiskan gambaran keseluruhan situasi untuk hakim atau juri.

Bukti kesaksian tertulis adalah bentuk lain dari kesaksian yang sering digunakan. Jenis informasi ini biasanya datang dalam bentuk pernyataan tersumpah yang dijamin faktual oleh pengacara. Biasanya, bukti kesaksian tertulis berupa affidavit atau transkrip deposisi. Affidavit adalah jawaban tertulis seseorang terhadap pertanyaan tertulis, sedangkan transkrip adalah rekaman tertulis dari percakapan atau wawancara antara pengacara dan saksi yang telah ditandatangani dan diverifikasi oleh saksi sebagai benar.

Keterangan tertulis atau rekaman oleh seorang saksi dapat dibenarkan sebagai alat bukti kesaksian dalam hal saksi tersebut tidak dapat menghadiri sidang karena alasan khusus. Seringkali, bentuk bukti ini digunakan dalam kasus-kasus di mana saksi diharapkan meninggal sebelum persidangan berlangsung. Jika, misalnya, sekelompok pekerja menuntut sebuah perusahaan karena secara ilegal mengekspos mereka ke bahan kimia berbahaya yang menyebabkan penyakit yang mengancam jiwa, pekerja yang berada di perawatan rumah sakit atau dianggap terminal mungkin dapat merekam kesaksian mereka untuk presentasi di persidangan. Kesaksian semacam ini disebut kesaksian de bene esse.

Bukti kesaksian ahli sering digunakan dalam persidangan yang melibatkan pengetahuan khusus yang dapat mempengaruhi kasus. Dalam kecelakaan pesawat, misalnya, para ahli mungkin dipanggil untuk menganalisis kecelakaan itu dan memberikan penjelasan yang masuk akal mengenai penyebabnya, berdasarkan keadaan. Umumnya, saksi ahli adalah pihak independen yang menerima bayaran untuk analisisnya. Di beberapa daerah, ahli dapat disewa oleh pengacara yang mewakili setiap sisi kasus, sedangkan di tempat lain, para ahli dipekerjakan oleh pengadilan dan dianggap benar-benar independen dari ikatan di kedua sisi.