Apa itu Budidaya Tanah?

Budidaya tanah adalah praktik yang dirancang untuk memperbaiki kondisi tanah sebelum menanam tanaman atau tanaman hias. Budidaya merupakan langkah penting dalam berkebun atau bercocok tanam yang dapat menentukan apakah tanaman akan tumbuh subur atau tidak. Beberapa tanah membutuhkan budidaya minimal sebelum tanam, sementara tanah lain mungkin perlu dikerjakan secara intensif. Tukang kebun dan petani menentukan jenis budidaya apa yang dibutuhkan tanah dengan memeriksanya, dan beberapa juga mengirimkan sampel untuk analisis tanah guna mempelajari komposisi spesifik tanah.

Salah satu alasan paling umum untuk berlatih budidaya tanah adalah untuk mengatasi tanah yang telah menjadi padat. Tanah cenderung padat secara alami dari waktu ke waktu, tetapi ini buruk bagi tanaman, karena mereka mungkin mengalami kesulitan tumbuh dan mengakses nutrisi. Tanah dapat dengan cepat dan mudah dilonggarkan dengan menggali hingga kedalaman tertentu, seperti yang dilakukan banyak tukang kebun rumah saat menyiapkan bedeng sayuran, dan juga dapat dibajak atau digarap. Saat tanah digemburkan, tukang kebun juga bisa mencabut batu, tongkat, dan bahan lain di dalam tanah yang bisa menghambat pertumbuhan tanaman.

Budidaya tanah juga dapat mencakup menambahkan amandemen tanah untuk meningkatkan kesehatan tanah. Kompos adalah contoh amandemen tanah yang klasik dan banyak digunakan, ditambahkan ke tanah dengan tujuan membuatnya lebih kaya. Amandemen tanah lainnya dapat mencakup pasir, untuk tanaman yang menyukai tanah berpasir, jerami atau lumut untuk membantu tanah menahan kelembaban, dan pupuk. Mungkin diperlukan beberapa tahun untuk membangun tanah dengan amandemen tanah untuk mendapatkan tekstur dan komposisi yang diinginkan.

Orang-orang juga mempraktekkan pengolahan tanah saat tanaman sedang tumbuh. Penting untuk memastikan bahwa tanah diangin-anginkan sepanjang musim tanam, dan aditif seperti mulsa dapat digunakan untuk melindungi tanah saat tanaman tumbuh, selain memberikan perlindungan pada akar tanaman. Pupuk juga dapat ditambahkan secara berkala ke tanah selama musim tanam pada waktu-waktu penting untuk mendorong tanaman berkembang.

Dimungkinkan untuk mengolah tanah terlalu banyak. Jika tanah dihaluskan, cenderung menjadi lebih kompak, karena tidak memiliki struktur untuk mendukung aerasi. Pemupukan yang berlebihan pada saat pengolahan tanah dapat mengakibatkan limpasan pupuk yang selain boros juga berbahaya bagi lingkungan. Mengolah tanah saat basah juga dapat berbahaya, karena dapat merusak struktur tanah dan berkontribusi pada pemadatan.