Bra peluru adalah jenis pakaian dalam wanita yang pertama kali dipakai dan dipopulerkan pada tahun 1940-an dan tetap populer hingga tahun 1960-an dan 1970-an. Pakaian ini mengambil namanya dari bentuk kerucut dari cangkir yang dibuat untuk jenis ini atau bra, yang menyerupai ujung peluru. Bra ini sangat populer selama era pin-up pada pertengahan abad ke-20, dan banyak model pada waktu itu terlihat pada bra jenis ini. Sementara bra akhirnya kehilangan popularitas karena perubahan teknik manufaktur dan tren mode, masih ada beberapa penggemar lingerie vintage yang menghargai pakaian ini.
Juga disebut bra torpedo atau kerucut, bra peluru adalah gaya bra tertentu yang dirancang untuk memberikan bentuk dan dukungan yang lebih besar untuk payudara wanita, sebelum penggunaan kawat dan bantalan di bra pada akhir abad ke-20. Bra ini biasanya terbuat dari satin atau nilon dan biasanya terdiri dari beberapa potongan kain bundar, kadang-kadang dihubungkan oleh “jari-jari” yang memanjang dari tengah setiap cangkir ke luar. Nama “bra peluru,” serta “bra torpedo,” keduanya cukup menunjukkan tidak hanya bentuk kerucut yang dibuat oleh pakaian ini, tetapi juga mentalitas dan nomenklatur pasca-perang tahun 1940-an dan 1950-an.
Model dan aktris pada waktu itu sangat mempopulerkan bra, dan pemakaian bra ini di bawah sweter yang cukup ketat menyebabkan gaya busana yang dikenal sebagai tampilan “gadis sweter”. Bentuk payudara wanita saat mengenakan bra jenis ini sering ditonjolkan dengan mengenakan sweater seperti itu, yang menciptakan profil visual yang menarik bagi pemakainya. Aktris seperti Marilyn Monroe dan Lana Turner membuat bra ini dan “gadis sweter” terlihat cukup terkenal. Model pin-up tahun 1940-an dan 1950-an, seperti Betty Paige, juga sering berpose untuk kalender dan foto pakaian dalam sambil mengenakan bra peluru.
Namun, bra peluru pada akhirnya menjadi korban perubahan teknologi dan mode, dan sebagian besar tidak lagi populer di tahun 1960-an. Underwire dan bantalan diperkenalkan ke bra pada waktu itu, dan meskipun ini awalnya cukup tidak nyaman, dukungan dan bentuk yang disediakan oleh pakaian tersebut masih diinginkan. Pada akhir 1960-an dan 1970-an, banyak wanita melakukan gerakan untuk meninggalkan bra sepenuhnya atau menuntut pakaian yang lebih nyaman. Penyanyi Madonna mengembalikan bra peluru ke mata publik pada 1990-an, setelah itu mereka tetap menjadi pakaian populer di ceruk pasar pakaian dalam vintage.