Apa itu Bordir Cina?

Bordir Cina adalah bentuk kuno menjahit di mana desain rumit dijahit ke barang-barang seperti permadani, pakaian, dan tekstil lainnya. Secara tradisional, biasanya dijahit dengan benang sutra ke kain sutra. Awalnya hanya dibuat untuk dan oleh kelas atas, tetapi akhirnya membuat jalan ke massa, di mana itu menjadi keterampilan umum di kalangan wanita Cina. Gayanya telah berevolusi dari jahitan rantai sederhana dengan ruang di antaranya menjadi bidang desain yang padat dengan beragam warna dan gaya jahitan. Empat gaya bordir Cina yang paling populer adalah su xiu, xiang xiu, yue xiu — juga dikenal sebagai guang xiu — dan shu xiu.

Kebanyakan sulaman Cina terdiri dari dua jenis jahitan — jahitan chih wen panjang dan pendek dan bentuk jahitan biji yang dikenal sebagai tuan chen — yang keduanya digunakan dalam empat gaya utama. Sulaman Su xiu dipraktekkan di wilayah Suzhou, Provinsi Jiangsou, dan terkenal dengan kualitas dan variasinya yang sangat tinggi. Gaya Xiang xiu, yang umum di Changsha, Provinsi Hunan, kurang berwarna dan menonjol karena penggunaan dimensi dan ruangnya yang khas. Gaya yue xiu atau guang xiu yang lebih berwarna dan simetris dipraktikkan di Chaozhou, Provinsi Guandong. Variasi tertua dari bordir Cina adalah gaya shu xiu dari Chengdu, Provinsi Sichuan.

Sulaman Cina adalah bentuk sulaman tertua yang diketahui. Ini telah ditelusuri kembali ke Zaman Neolitik, yang menandai akhir Zaman Batu. Potongan sulaman telah ditemukan di makam yang berusia ribuan tahun. Selama periode ini, orang Cina belajar bagaimana menggunakan ulat sutra untuk menghasilkan benang, menciptakan sarana untuk bentuk seni.

Pada hari-hari awal, seni bordir Cina terutama dipraktekkan oleh orang-orang kaya yang tinggal di istana kerajaan. Di sinilah beberapa seniman berkembang dan menjadi terkenal karena karya mereka. Karena kebutuhan barang-barang bersulam di kalangan kelas atas meningkat, rakyat jelata mulai belajar menyulam untuk menyediakan barang-barang untuk atasan mereka. Rumah tangga yang kurang makmur hanya memiliki sedikit barang sulaman mereka sendiri, berbeda dengan karya mewah yang melimpah di kalangan orang kaya.

Beberapa item paling populer yang digambarkan dalam sulaman tradisional Tiongkok termasuk hewan, bunga, pohon, dan citra keagamaan seperti penghormatan kepada Buddha. Barang-barang untuk keperluan sehari-hari, seperti jubah dan selimut, cenderung lebih dekoratif, dengan tema umum bunga dan burung. Permadani lebih rumit dan menggambarkan hal-hal seperti adegan dan peta keagamaan yang terperinci.