Bir gandum adalah bir yang dibuat dengan gandum, menghasilkan warna yang jauh lebih terang dan rasa yang lebih lembut daripada bir yang dibuat dengan jelai dan biji-bijian lainnya. Secara historis, gandum telah menjadi biji-bijian yang menantang untuk digunakan dalam pembuatan bir, tetapi bila disiapkan dengan baik, bir gandum bisa sangat khas dan, di mata beberapa konsumen, cukup enak. Jerman dan Belgia memiliki sejarah panjang dalam produksi bir gandum, dan banyak pabrik bir Amerika juga membuat bir gandum mereka sendiri.
Sendirian, gandum sebenarnya tidak bisa diseduh menjadi bir. Oleh karena itu, sejumlah kecil jelai malt ditambahkan untuk memastikan bahwa bir berfermentasi dengan benar, dan hop dapat ditambahkan atau tidak, tergantung pada selera pembuat bir. Juga tergantung pada selera, gandum mungkin mentah atau malt, menciptakan rasa yang sangat berbeda, dan sebagian besar bir gandum dianggap ales, artinya dibuat dengan ragi fermentasi teratas.
Beberapa hal menjadi ciri bir gandum. Yang pertama adalah warna terang, yang sering berada dalam spektrum kuning keemasan hingga kuning keemasan. Bir gandum juga memiliki rasa yang sangat lembut dan ringan, yang cenderung manis dan lembut. Tergantung pada pembuatnya, bir gandum mungkin memiliki rasa mulut yang sangat penuh, atau tekstur yang lebih berbuih di mulut. Bir gandum juga memiliki fermentasi yang relatif singkat, memungkinkan orang untuk meminumnya segera setelah diseduh.
Di Jerman, di mana bir gandum dikenal sebagai weisbier, bir ini memiliki sejarah panjang dan terkenal, lengkap dengan larangan sementara selama masa kelaparan ketika pemerintah memutuskan bahwa gandum terlalu berharga sebagai bahan roti untuk digunakan dalam bir. Bir gandum Belgia dikenal dengan nama whitbier; kedua nama diterjemahkan sebagai “bir putih,” referensi untuk warna pucat bir gandum. Juga, banyak bir gandum secara historis sangat keruh, membuatnya tampak lebih putih.
Selain diproduksi secara polos, bir gandum juga dapat difermentasi dengan berbagai buah-buahan dan rempah-rempah untuk cita rasa yang diinginkan. Bir ini cenderung sangat populer di musim panas, ketika rasa krim yang lembut sangat menyegarkan, dan sangat populer di kalangan peminum bir yang tidak menyukai rasa hop.
Suhu penyajian bir gandum bervariasi, tergantung pada gaya pembuatan bir. Banyak bartender juga menawarkan bir gandum dengan irisan lemon; beberapa orang merasa bahwa lemon meningkatkan rasa bir, sementara puritan percaya itu justru sebaliknya.