Apa itu Biomekanika Lari?

Biomekanika adalah ilmu gerakan yang mengkaji penerapan prinsip dan teknik gerakan pada struktur dan fungsi setiap organisme hidup. Analisis biomekanik suatu aktivitas sering digunakan untuk menjelaskan teknik yang tepat dan dapat bertindak sebagai petunjuk untuk aktivitas tersebut. Diterapkan pada aktivitas berlari, biomekanik memeriksa bagaimana tubuh bergerak dan efek kontak berulang dengan tanah terhadap tubuh. Biomekanik lari sering digunakan untuk meningkatkan efisiensi pelari dan mengurangi kemungkinan cedera.

Untuk mempelajari biomekanik lari, siklus lari biasanya dipecah menjadi beberapa fase. Selama fase pertama, satu kaki membuat kontak dengan tanah, dan kaki lainnya berayun ke depan. Ini diikuti oleh fase di mana kedua kaki terangkat dari tanah. Kaki kedua kemudian membuat kontak dengan tanah, dan kaki pertama terus mengayun. Fase lain di mana kedua kaki turun dari tanah mengikuti sebelum siklus dimulai lagi.

Saat berlari, gerakan lengan dan kaki biasanya disinkronkan, dengan lengan dan kaki yang berlawanan bergerak maju secara bersamaan. Sebagian besar, lengan dipegang rendah dan santai. Lengan umumnya ditekuk pada sudut sekitar 90 derajat dan tetap longgar, memungkinkan sudut bergerak sedikit di kedua arah.

Biomekanik lari menunjukkan bahwa pinggul, lutut, dan pergelangan kaki memberikan sebagian besar daya dorong untuk tindakan berlari. Sendi ini melentur saat kaki bersentuhan dengan tanah untuk melindungi pendaratan. Saat pelari mendorong, sambungan ini memanjang untuk memberikan dorongan yang dibutuhkan untuk gerakan maju.

Banyak pelari mendarat dengan apa yang disebut heel-strike, artinya tumit adalah bagian pertama dari kaki yang bersentuhan dengan tanah pada setiap langkah. Ini dapat memberikan banyak tekanan yang tidak semestinya pada pergelangan kaki, lutut, dan pinggul. Para peneliti dan ilmuwan yang mempelajari biomekanik lari telah menemukan bahwa lebih efektif bagi pelari untuk mendarat dengan bola kaki mereka, dengan apa yang sering disebut serangan kaki tengah. Pukulan pada kaki bagian tengah cenderung mengurangi tekanan yang ditimbulkan oleh lari pada lutut dan mengurangi tekanan yang ditimbulkan oleh lari pada pinggul dan pergelangan kaki.

Mayoritas cedera lari terjadi pada tungkai bawah selama fase di mana kaki bersentuhan dengan tanah dan sendi pergelangan kaki dan lutut berada pada titik fleksi terbesarnya. Dengan mengurangi tekanan yang ditempatkan pada sendi di semua fase siklus lari, terutama saat melakukan kontak dengan tanah, pelari cenderung tidak mengalami cedera karena terlalu sering menggunakannya. Dengan menggunakan biomekanik lari yang tepat, seseorang dapat mengurangi kemungkinan cedera saat berlari.