Apa itu Biaya Modal Riil?

Istilah biaya modal riil sering digunakan untuk menekankan pemanfaatan metode non-tradisional untuk menghitung biaya modal untuk bisnis atau proyek, menekankan upaya untuk mengimbangi beberapa ketidaksesuaian yang ditemukan dalam model penetapan harga aset modal tradisional yang melengkapi angka untuk biaya rata-rata tertimbang dari formula modal. Biaya modal menjelaskan penghitungan biaya yang terkait dengan hutang dan ekuitas dari inisiatif proyek, atau untuk bisnis untuk menentukan metode terbaik untuk meningkatkan modal, sampai pada biaya rata-rata tertimbang. Model penetapan harga aset modal adalah metode tradisional yang biasa digunakan untuk menghitung biaya modal, meskipun sering kali menghasilkan inkonsistensi dalam hasil biaya modal rata-rata tertimbang akhir. Untuk mengatasi inkonsistensi tersebut dan sampai pada biaya modal yang lebih akurat, istilah biaya modal riil mengacu pada penggunaan metode yang mungkin sampai pada angka yang lebih akurat, sambil mencoba menghilangkan intuisi dan kesimpulan subjektif.

Pembiayaan usaha bisnis, proyek atau inisiatif sering bergantung pada berbagai sumber modal potensial. Sumber modal tersebut dapat mencakup pembiayaan berorientasi utang seperti pinjaman, modal bersama preferensi seperti saham preferen dan modal saham ekuitas seperti saham biasa. Menghitung biaya perolehan modal dari masing-masing sumber ini dapat membantu bisnis menentukan apakah suatu proyek, inisiatif, atau usaha bisnis baru layak untuk menyalurkan sumber daya. Selain itu, menentukan biaya modal juga memungkinkan bisnis untuk membandingkan sumber modal yang diterapkan pada proyek tertentu untuk memastikan sumber ekuitas terbaik secara keseluruhan. Mencapai biaya modal sebenarnya membantu bisnis memahami keakuratan angka akhir, tanpa bergantung pada kesimpulan subjektif berdasarkan pengalaman atau intuisi, yang sering terjadi saat menggunakan model penetapan harga aset modal tradisional.

Ketergantungan pada pengalaman dan intuisi saat menerapkan model penetapan harga aset modal sering kali merupakan hasil dari ketidakakuratan yang dihasilkan oleh model saat menyimpulkan tingkat diskonto. Lebih jauh lagi, ini sering disebut sebagai yang paling jelas dalam elemen beta dari formula model penetapan harga aset modal ketika mencoba menghitung ekuitas. Mengukur elemen beta berarti menilai sensitivitas atau volatilitas pasar, yang ketika diukur, tampaknya menghasilkan tingkat diskonto yang tidak selaras dengan kondisi pasar atau reaksi pasar biasa, mendorong analis untuk membuat penyesuaian atau kesimpulan subjektif. Para peneliti telah menyarankan bahwa menggunakan metode alternatif untuk modul penetapan harga aset modal dapat mengimbangi potensi ketidakakuratan dan penyesuaian subjektif ini, sampai pada biaya modal riil ketika angka-angka tersebut digunakan dalam formula biaya modal rata-rata tertimbang.

Salah satu metode yang dikembangkan adalah model penetapan harga modal yang diturunkan dari pasar, misalnya. Menghilangkan sejarah korelasi pasar saham dan menggantinya dengan upaya untuk memperkirakan volatilitas di pasar opsi, para pendukung metode ini telah memberikan penelitian yang mereka rasa menghasilkan biaya modal riil bila diterapkan pada biaya rata-rata tertimbang dari formula modal. Selain itu, ada metode lain yang digunakan untuk memasukkan model tiga faktor Fama-Perancis dan berbagai versi modifikasi dari model penetapan harga aset modal.