Apa Itu Bahasa Kedua?

Bahasa kedua adalah bahasa yang dipelajari di samping bahasa ibu seseorang, atau bahasa pertama. Bahasa Inggris adalah bahasa kedua yang dipelajari oleh kebanyakan orang di seluruh dunia. Bahasa-bahasa ini dapat diperoleh melalui penyerapan, karena diucapkan di rumah, atau secara aktif ditempuh dengan mengikuti kursus. Semakin berbeda bahasa dari bahasa ibu seseorang dalam hal alfabet dan tata bahasa, semakin sulit untuk dipelajari. Teknologi modern, bagaimanapun, menyediakan banyak sumber daya untuk membuat proses lebih mudah dan lebih menyenangkan.

Anak-anak biasanya dapat belajar bahasa kedua jauh lebih mudah daripada orang dewasa, meskipun tidak ada alasan yang terakhir tidak dapat mencapai tingkat mahir dalam bahasa apa pun yang ingin mereka pelajari. Memiliki bahasa kedua — atau ketiga atau keempat — dapat sangat bermanfaat dalam hal bisnis dan perjalanan internasional. Belajar bahasa baru juga telah dikaitkan dengan kemampuan membaca yang lebih baik dalam bahasa ibu, peningkatan nilai ujian, dan kinerja yang lebih baik di tingkat perguruan tinggi, karena tampaknya proses tersebut meningkatkan keterampilan berpikir secara umum.

Di masa lalu, mempelajari bahasa baru kemungkinan berarti duduk di ruang kelas dan mengkonjugasikan halaman demi halaman kata kerja. Saat ini, ada lebih banyak penekanan pada pencapaian kefasihan dan pengembangan keterampilan komunikasi. Ini bisa membuat belajar lebih menyenangkan, dan manfaatnya lebih cepat terlihat. Salah satu cara mempelajari bahasa kedua adalah melalui pencelupan, yang melibatkan berada di lingkungan di mana bahasa itu adalah satu-satunya yang digunakan.

Ada berbagai sumber daya yang tersedia untuk pelajar bahasa. Program komputer dan Internet dengan cepat menjadi alat yang populer karena beragamnya informasi, praktik, dan saran berharga yang dapat mereka tawarkan kepada siswa. Beberapa pilihan pembelajaran berbasis komputer termasuk sekolah dan kelas online yang dapat dihadiri melalui penggunaan webcam dan mikrofon, kursus belajar mandiri dengan umpan balik yang diberikan melalui korespondensi email, dan situs web yang menjawab pertanyaan pengguna.

Beberapa siswa lebih menyukai ruang kelas yang sebenarnya dengan seorang guru yang dapat memberikan tanggapan dan umpan balik yang lebih langsung dan pribadi. Sementara di beberapa ruang kelas, peralatan pengajaran masih terbatas pada kapur tulis dan papan tulis, banyak fasilitas lain dilengkapi dengan papan tulis interaktif, perangkat lunak, dan kemampuan merekam yang canggih. Alat-alat ini dapat membuka dunia belajar, karena siswa dapat memanfaatkannya untuk mempelajari bahasa target.