Apa itu Bagan Renko?

Grafik renko hanya menunjukkan pergerakan harga suatu aset, tidak seperti grafik lain yang biasanya juga menunjukkan waktu dan volume. Dikembangkan oleh orang Jepang, nama bagan berasal dari kata Jepang renga, yang berarti “batu bata.” Grafik terdiri dari batu bata, yang masing-masing mewakili kisaran harga. Setiap kali harga penutupan melampaui kisaran batu bata sebelumnya, batu bata lain ditambahkan ke grafik renko, yang dapat menampilkan pergerakan harga nilai tukar mata uang atau harga saham. Biasanya, satu warna mewakili gerakan ke bawah dan warna lain mewakili gerakan ke atas.

Grafik renko memiliki manfaat untuk menunjukkan dengan lebih jelas level support dan resistance serta pola pergerakan harga. Grafik reguler berdasarkan waktu pergerakan harga dapat menunjukkan penurunan atau kenaikan drastis menggunakan persegi panjang, membuat pergerakan harga relatif kurang menonjol. Batu bata Renko juga menyaring pergerakan harga kecil kurang dari ukuran batu bata, membuat tren lebih mudah dikenali. Jika batu bata ke bawah mengikuti serangkaian batu bata pendakian, seorang pedagang dapat dengan cepat membuat keputusan untuk menjual asetnya.

Grafik renko terkadang menampilkan sinyal palsu, seperti ketika pergerakan harga tiba-tiba kembali ke arah sebelumnya, sebuah peristiwa yang juga dikenal sebagai efek whipsaw. Ini terlihat, misalnya, ketika grafik yang sedang tren ke atas memiliki beberapa batu bata yang menunjukkan gerakan ke bawah, dan kemudian bergerak ke atas lagi. Untuk meminimalkan risiko kerugian dari efek whipsaw, investor yang menggunakan grafik renko sering menunggu sampai setidaknya dua atau tiga batu bata muncul untuk menunjukkan arah baru sebelum membeli atau menjual aset.

Seorang investor dapat menyesuaikan ukuran dan warna bata grafik renko sesuai dengan preferensinya. Bagan dengan batu bata yang lebih kecil memiliki jumlah batu bata yang lebih banyak dan menunjukkan perubahan harga secara lebih rinci. Batu bata baru hanya ditambahkan ke grafik ketika perubahan harga benar-benar memenuhi bata. Misalnya, jika ukuran batu bata adalah $5 Dolar AS (USD) dan harga hanya bergerak sebesar $4 USD, maka tidak ada batu bata baru yang ditambahkan. Secara tradisional, batu bata berwarna hitam saat tren pergerakan harga turun dan berwarna putih saat tren naik, namun investor dapat menyesuaikan warna dan detail lain dari bagan renkonya agar sesuai dengan kebutuhannya.

Grafik renko biasanya menggunakan harga penutupan pada akhir hari. Itu juga dapat menggunakan harga tinggi/rendah, yang menyukai batu bata putih atau batu bata yang sedang naik daun. Terlepas dari arah batu bata saat ini, grafik yang menggunakan harga tinggi/rendah mengabaikan harga rendah hari itu jika harga tinggi memungkinkan batu bata putih baru ditambahkan.