ASCUS adalah singkatan dari “sel skuamosa atipikal dengan signifikansi yang belum ditentukan,” yang merupakan cara untuk mengatakan bahwa pilihan sel yang dibiopsi tampak sedikit tidak normal, tetapi signifikansi temuan tersebut tidak diketahui. Istilah ini muncul paling sering mengacu pada hasil tes Pap, dan meskipun mungkin terdengar mengkhawatirkan, biasanya bukan alasan untuk khawatir. Beberapa hal dapat menyebabkan hasil ASCUS, dan hasil yang sangat umum ini adalah jenis kelainan yang paling ringan.
Dalam tes Pap, dokter mengambil sedikit sel dari serviks dan mengirimkannya ke laboratorium untuk pengujian. Hasil Pap yang normal menunjukkan bahwa tidak ada kelainan pada sampel. Hasil ASCUS menunjukkan bahwa kelainan ditemukan, tetapi tidak terlalu serius. Dalam kasus lain, kelainan lanjut mungkin menunjukkan bahwa seseorang memiliki Human Papilloma Virus (HPV), kasus kanker serviks, atau masalah medis lainnya.
Biasanya, temuan ASCUS disebabkan oleh peradangan ringan atau iritasi di sekitar serviks. Hal ini menyebabkan sel-sel terlihat sedikit tidak normal, tetapi tidak cukup abnormal untuk disalahartikan sebagai tanda-tanda awal kanker. Orang juga dapat menerima hasil yang tidak normal jika mereka baru saja menggunakan tampon atau melakukan hubungan seksual, karena serviks mungkin sedikit teriritasi dari aktivitas ini.
Jika seorang wanita belum pernah memiliki hasil Pap yang abnormal sebelumnya, dokter mungkin memutuskan bahwa tes Pap hanya perlu diulang dalam satu tahun untuk menguji ketidaknormalan. Namun, jika hasil abnormal telah kembali di masa lalu, dokter mungkin meminta tes ulang lebih cepat, untuk melihat apakah hasil yang lebih konklusif dapat diperoleh. Kolposkopi juga dapat direkomendasikan, memungkinkan dokter untuk memperbesar area yang diinginkan untuk mencari kemungkinan kelainan dan mengambil sampel, jika perlu.
Jika peradangan adalah akibat dari infeksi menular seksual, dokter biasanya akan merekomendasikan pengobatan infeksi untuk mengatasi peradangan. Jika tes Pap diulang setelah infeksi teratasi, hasilnya biasanya normal, menunjukkan bahwa kelainan itu bersifat jinak.
Sementara reaksi pertama seseorang saat mendengar bahwa hasil Pap smear tidak normal mungkin adalah panik, hasil ASCUS bukanlah alasan untuk khawatir. Biasanya, kelainan ini benar-benar jinak, dan akan sembuh dengan sendirinya. Hasil ASCUS yang berulang dapat menjadi indikator bahwa masalah mungkin berkembang, yang memerlukan pemantauan lebih dekat, tetapi dapat juga merupakan hasil dari kebetulan di laboratorium, atau sampel yang buruk.