Apa itu Arsitektur Gotik Tukang Kayu?

Arsitektur Gotik Carpenter adalah gaya arsitektur yang menjadi sangat populer di Amerika Serikat pada pertengahan 1800-an. Banyak contoh rumah Carpenter Gothic dapat ditemukan di banyak wilayah di Amerika Serikat, dan beberapa di antaranya ada di Daftar Tempat Bersejarah Nasional, yang mencerminkan nilai budayanya. Rumah yang dibangun dengan gaya Gotik Carpenter juga dapat ditemukan di luar Amerika Serikat, terutama di Selandia Baru dan Australia, meskipun mereka dapat disebut lebih umum sebagai rumah “Kebangkitan Gotik”.

Gerakan Kebangkitan Gotik dimulai pada tahun 1700-an, ketika para arsitek mulai bermain dengan tema-tema dari arsitektur abad pertengahan. Di Amerika Serikat, genre arsitektur Carpenter Gothic diusung oleh Alexander Jackson Davis, yang mengeluarkan sejumlah koleksi denah rumah bergaya Carpenter Gothic. Dia menyarankan bahwa salah satu nilai jual dari gaya arsitektur ini adalah dapat digunakan untuk membuat rumah dapat diakses secara ekonomis untuk semua kelas, mulai dari permen berbusa untuk orang kaya hingga rumah yang lebih sederhana untuk orang-orang dengan uang lebih sedikit.

Beberapa karakteristik dapat digunakan untuk mengidentifikasi arsitektur Gotik Carpenter. Yang pertama adalah bahwa gaya ini cenderung terbatas pada rumah dan gereja, dan strukturnya terbuat dari kayu. Struktur Gotik Carpenter yang khas juga memiliki denah asimetris, bersama dengan fitur-fitur seperti atap pelana yang dalam, menara, beranda sampul, jendela melengkung runcing seperti yang ditemukan di katedral, dan banyak detail scrollwork kayu. Hal ini juga umum untuk melihat papan dan reng berpihak dalam arsitektur Gotik Carpenter, meskipun ini tidak diperlukan.

Salah satu contoh arsitektur Gotik Carpenter yang terkenal dapat dilihat pada lukisan ikonik American Gothic, yang menggambarkan ujung spektrum yang lebih polos, tetapi jendela berpuncak dan atap pelana curam yang menjadi ciri khas gaya tersebut dapat terlihat dengan jelas. Arsitektur Gotik Tukang Kayu juga kadang-kadang disebut sebagai Gotik Pedesaan, meskipun banyak struktur Gotik Tukang Kayu dapat dilihat di daerah yang lebih mapan.

Salah satu alasan mengapa Arsitektur Gotik Tukang Kayu lepas landas adalah pengembangan gergaji gulir, yang memungkinkan perusahaan kayu untuk memproduksi secara massal karya kayu yang digulung. Sebelum pengembangan gergaji bertenaga uap, kayu ini telah diukir dengan tangan dengan biaya yang luar biasa; scrollwork yang diproduksi secara massal memungkinkan untuk menambahkan trim dekoratif dalam jumlah mewah ke semua jenis rumah. Kerajinan kayu yang dibalik juga muncul di dalam ruangan, pada pilar, trim, dan balok penyangga, mengubah struktur menjadi karya seni serta bangunan fungsional.